Di balik denting roda kereta api yang melintasi, ada kisah-kisah luar biasa dari mereka yang terobsesi pada dunia perkeretaapian. Salah satunya adalah Komunitas Edan Sepur Bandung. Tidak hanya dikenal sebagai kumpulan pecinta kereta, komunitas ini juga sering jadi penyelamat nyawa di perlintasan.
Komunitas Edan Sepur Bandung berdiri sejak tahun 2010 silam dan kini beranggotakan ratusan orang dari wilayah Bandung Raya dan Purwakarta. Komunitas ini awalnya ada hanya menjadi mewadahi para pencinta kereta untuk saling bersilaturahmi dan berbagai cerita.
Awalnya mereka hanya fokus pada kegiatan dokumentasi kereta dengan berburu foto di sekitar Stasiun Bandung, Stasiun Kiaracondong, hingga jalur rel pedesaan seperti di kawasan Padalarang. Namun kecintaan mereka terus meluas ke aksi nyata, termasuk menjaga keamanan dan keselamatan di sekitar perlintasan kereta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi komunitas ini salah satu komunitas perkeretaapian yang ada di Indonesia, perkumpulan orang yang suka kereta api. Kami mewadahi pencinta kereta api untuk menyalurkan hobi. Selama ini banyak teman-teman yang belum terarahkan ya, supaya mereka paham kereta api seperti apa," ucap Humas Daerah Bandung Komunitas Edan Sepur Indonesia, Abdullah Putra Gandhara, Sabtu (7/12/2024).
Berbagai kegiatan dilakukan komunitas ini, salah satunya membersihkan jalur rel dari benda-benda berbahaya seperti batu besar, ban bekas, hingga reruntuhan yang bisa menyebabkan kecelakaan. Selain itu, komunitas ini juga menjadi mitra PT KAI. Mereka aktif membantu pelayanan di stasiun pada momen tertentu seperti libur Lebaran dan Tahun Baru.
"Kegiatan kami pertama ya disiplin perlintasan, kemudian kita bersih-bersih rel dari sampah dan nanti kita ada kegiatan di stasiun tanggal 23 Desember sampai 5 Januari. Kita hadir di stasiun Bandung, Kiaracondong dan Purwakarta untuk membantu pengguna jasa kereta," ujarnya.
Bagi anggota Komunitas Edan Sepur, apa yang dilakukan bukan sekadar hobi, namun juga bisa jadi batu loncatan. Abdul menyebut, tak jarang anggota komunitas kemudian bisa lolos seleksi PT KAI karena pengetahuan dan pengalaman lebih di dunia perkeretaapian.
"Selain ilmu pengetahuan, ada beberapa teman-teman yang punya pengalaman lebih, akhirnya bisa jadi pegawai kereta kayak CS, jadi staf. Itu semua dari pengalaman, jadi mereka ikut seleksi dan lolos akhirnya berkat pengalamannya soal kereta api," jelasnya.
Menurut Abdul, mereka yang tergabung jadi anggota Komunitas Edan Sepur adalah panggilan jiwa, selain untuk hobi, mereka ingin memberikan manfaat lebih kepada masyarakat. Hal itu terbukti dari mulai meningkatnya kesadaran masyarakat untuk tertib di perlintasan.
Jadi Korban Pengeroyokan
Menjadi salah satu relawan, Abdul juga memiliki pengalaman yang tak terlupakan. Pengalaman itu ialah ketika dia menjadi korban pengeroyokan sejumlah oknum pengendara yang menerobos perlintasan.
Kejadian itu dialami Abdul pada 2021 lalu saat dia sedang berkegiatan di perlintasan Kiaracondong, Kota Bandung. Abdul bersama anggota dan petugas lainnya saat itu, dikeroyok sejumlah orang yang tidak terima ditegur karena menerobos perlintasan.
"Pernah jadi korban dikeroyok di Kiaracondong tahun 2021. Jadi waktu itu ada pemotor bonceng tiga melanggar, kita tegur dan ingatkan agar gak melanggar. Nah ketiga kalinya tiba-tiba dia gak terima dan mengeroyok petugas termasuk saya, saya dikeroyok tiga orang," tutur Abdul.
"Jadi dia (pelaku) bawa teman-temannya, karena sebelumnya pernah ditegur juga. Akhirnya mereka ditangkap, ternyata kabarnya positif konsumsi narkoba," lanjutnya.
Hal seperti itu jadi makanan sehari-hari anggota Komunitas Edan Sepur saat melakoni kegiatan disiplin perlintasan. Baru-baru ini, mereka juga terlibat cekcok dengan pengendara yang dicegah saat hendak menerobos di perlintasan Cikudapateuh.
Bagi Abdul, apa yang dilakukannya adalah demi keselamatan bersama. Karena menurutnya, temperan kereta bisa berakibat fatal bagi perjalanan kereta dan juga korbannya.
"Intinya kalau kami berharap jangan melanggar dan menerobos perlintasan, kalau tertemper akan mengganggu perjalanan kereta api dan untuk korbannya jelas, dicium kereta itu fatal," tandasnya.
(bba/sud)