.webp)
Bayi laki-laki kembar empat, anak Nurhasanah (32) dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di RSUD Karawang pada Jumat (6/12/2024).
Bupati Karawang Aep Syaepuloh menuturkan, pihaknya memyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya keempat bayi kembar tersebut. Keempat jenazah bayi itu dimakamkan di Desa Ciptamarga, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang.
"Iya saya mewakili pemerintah daerah menyatakan duka cita mendalam atas meningalnya putra-putra ibu Nurhasanah kemarin," ujar Aep, saat dihubungi detikJabar, Sabtu (7/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keempat bayi tersebut, kata Aep, lahir secara prematur. "Lahirnya kemarin caesar, usia kandungannya juga kurang, jadi memang lahir prematur semua bayinya berbobot kurang dari 1 kilogram. Takdir berkata lain meskipun bayi dalam perawatan intensif oleh pihak RSUD Karawang," kata dia.
"Saya menyampaikan turut berduka cita juga mendoakan agar keluarga terutama ibu dan ayah dari keempat bayi tersebut diberikan kelapangan hati, keikhlasan melepas 4 buah hati sekaligus. InsyaAllah, keempat bayi tersebut kelak menjadi saksi perjuangan hebat ibundanya yang telah melahirkan mereka ke dunia," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, fenomena luar biasa dialami oleh seorang ibu di Karawang. Perempuan yang diketahui bernama Nurhasanah (32), warga Desa Medangasem, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, yang melahirkan empat anak kembar.
Ia melahirkan keempat bayinya dengan operasi caesar, dan keempat bayinya dinyatakan selamat, meskipun dilahirkan secara prematur, di rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Karawang, pada Rabu (4/12/2024).
"Iya (melahirkan bayi kembar) alhamdulillah, sudah lahir dengan selamat kemarin, sekarang masih dalam perawatan," ujar Nurhasanah.
Bayi pertama Nurhasanah lahir pada pukul 17.19 WIB dengan berat 585 gram. Bayi kedua lahir pada pukul 17.21 WIB dengan berat 715 gram, dan bayi ketiga lahir pada pukul 17.22 WIB dengan berat 800 gram. Sedangkan bayi keempatnya lahir pada pukul 17.24 WIB dengan berat 755 gram, yang semuanya berjenis kelamin laki-laki.
"Saya tahu akan punya bayi kembar, saat USG di bulan keenam, setelah tahu itu saya gembira, sedih juga, sekaligus bingung bagaimana cara ngelahirinnya," kata dia.
Selain itu, yang membuat Nurhasanah bingung adalah, keluarganya maupun keluarga suaminya mengaku tidak menyangka lantaran di, tidak pernah memiliki riwayat melahirkan bayi kembar.
"Ya saya denger katanya bayi kembar itu kan gen yah. Yang bikin saya bingung di keluarga saya maupun keluarg suami tidak ada riwayat melahirkan bayi kembar," imbuhnya.
Nurhasanah mengaku, ia dan suaminya belum menyiapkan nama untuk bayi-bayi nya, sebab bayinya dilahirkan pada usia yang belum genap delapan bulan, "Tidak ada persiapan nama, karena mikirnya masih jauh, lahiran ini kan belum masuk 8 bulan juga," pungkasnya.
(mso/mso)
