Pria Ini Nyaris Kehilangan Nyawa gegara Flu

Pria Ini Nyaris Kehilangan Nyawa gegara Flu

Muhammad Paksi Dwi Shandra Bimantara - detikJabar
Minggu, 08 Des 2024 05:30 WIB
Woman visiting male patient in hospital ward. Female is sitting by man lying on bed. They are at hospital during COVID-19 epidemic.
Ilustrasi pasien. Foto: Getty Images/Morsa Images
Jakarta -

Scott Blackwell, pria berusia 44 tahun asal Wrexham, Wales, nyaris kehilangan nyawanya gegara flu. Soctt mengalami koma dan hampir meninggal dunia dua kali.

Mengutip dari detikHealth, Minggu (8/12/2024), BBC melaporkan, Scott sempat ingin menjalani vaksin flu tapi tertunda karena lupa membuat janji temu. Siapa sangka kejadian lupa vaksin flu membuatnya koma dan nyaris meninggal.

Pada saat terinfeksi, Scott mengeluh lemah dan akhirnya tak sadarkan diri. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit dan ketahuan bahwa saturasi oksigennya sangat rendah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim medis menyebut oksigen tidak sampai ke otaknya dan ia mengalami masalah pernapasan yang serius.

"Kondisi saya memburuk dalam 15, 20 menit, dari tidak bisa berbicara, kesulitan bernapas, hingga berada dalam kondisi koma dengan tim penyelamat. Kondisi saya memburuk sampai-sampai keluarga saya dipanggil pukul 4 pagi, yang isinya sekadar 'kamu akan mengucapkan selamat tinggal terakhir'," kata Scott.

ADVERTISEMENT

Meskipun begitu, dirinya berhasil untuk selamat dan dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Leicester saat mesin pernapasan khusus tersedia.

Kemudian, kondisinya memburuk kembali dan keluarganya didesak untuk mengucapkan salam perpisahan untuk yang kedua kalinya, namun, lagi-lagi Scott kembali berhasil untuk tetap bertahan.

Pria itu mengaku bahwa selama dua minggu dalam keadaan koma merupakan bagian yang mudah. Blackwell harus menjalani masa pemulihan selama sembilan bulan, termasuk untuk belajar berjalan tanpa bantuan.

"Jujur saja, itu bagaikan neraka. Mengerikan. Itu membuat saya merasa sedikit egois karena itu menyeret semua orang ke dalam kekosongan itu. Keluarga saya, apa yang telah saya berikan kepada keluarga saya, cobaan yang harus mereka lalui," ucapnya.

"Dan bukan hanya cobaan itu saja, tapi cobaan setelahnya, yaitu harus kembali bekerja, karena saya libur selama sembilan bulan," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di detikHealth.

(kna/sud)


Hide Ads