Artis Marcela Tewas Usai Jalani Ritual Minum Racun Kodok

Artis Marcela Tewas Usai Jalani Ritual Minum Racun Kodok

Khadijah Nur Azizah - detikJabar
Sabtu, 07 Des 2024 12:00 WIB
Gazing Australian frog. A very important person - Litoria caerulea.
Ilustrasi katak. Foto: Getty Images/iStockphoto/Fotoillustrator
Bandung -

Seorang aktris dikabarkan tewas saat menjalani ritual kuno Amazon. Ritual yang disebut sebagai pembersihan spiritual itu menggunakan racun kodok.

Mengutip dari detikHealth, artis Marcela Alcazar Rordriguez (33) menjalani ritual kuno Amazon dengan menenggak racun kodok. Marcela lalu muntah-muntah hebat dan meninggal dunia pada 1 Desember 2024.

Marcela menelan Kambo, zat lengket dan beracun yang diproduksi kodok monyet Amazon, saat menjalani ritual pembersihan racin di Durango.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun Marcela mengalami reaksi parah terhadap racun tersebut, ia menolak perawatan medis sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit, tempat dia meninggal.

Kantor Jaksa Agung Negara Bagian Durango telah melakukan penyelidikan atas kematian aktris tersebut saat pihak berwenang mencari dukun yang menjalankan tempat peristirahatan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Dengan penyesalan yang mendalam, kami berduka atas kematian kolega dan teman terkasih kami, Marcela Alcázar Rodríguez," tulis pihak agensi.

Kambo adalah obat tradisional yang digunakan oleh suku-suku asli Amerika Selatan. Racunnya diperoleh oleh penduduk setempat yang menangkap katak dan mengikatnya di dekat api, yang menyebabkan katak yang stres mengeluarkan kambo dari kulit mereka.

Kulit pasien dibakar dengan lembut dan racunnya kemudian dioleskan ke luka, yang menyebabkan gejala jangka pendek yang parah dan langsung termasuk muntah-muntah, diare, peningkatan denyut jantung, dan wajah bengkak.

Mereka yang melakukan ritual ini percaya bahwa racun tersebut dapat menyembuhkan segala hal mulai dari kecemasan hingga migrain jika, bersedia menahan rasa sakit selama berjam-jam, meskipun penggunaannya juga membawa risiko besar termasuk rawat inap dan, dalam beberapa kasus, kematian.

Artikel ini telah tayang di detikHealth.




(kna/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads