Nasib malang dialami Sodin. Lansia berumur 80 tahun yang merupakan warga Kampung Nagrak, Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi itu ditemukan tewas mengenaskan.
Jasad pria yang berprofesi sebagai buruh harian lepas itu tersangkut di pintu air yang berada di area pengendapan aliran air PLTA Ubrug, Kampung Cikuya, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, pada Senin (2/12) lalu.
Sodi dilaporkan hilang dan meninggalkan rumah pada Sabtu, 30 November 2024 lalu sekitar pukul 04.20 WIB, kejadian itu sebelumnya sudah dilaporkan keluarga ke pihak kepolisian. Belum diketahui penyebab kematiannya, dari laporan keluarga, korban diketahui memiliki riwayat pikun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kanit Reskrim Polsek Cibadak Ipda Ferdy Sandha memastikan, mayat yang ditemukan mengambang dan tersangkut di mesin penggaruk sampah itu adalah Sodi dan sudah dievakuasi ke rumah sakit.
"Korban dievakuasi dan langsung dibawa ke RSUD Sekarwangi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil visum luar, luka pada leher korban diduga akibat terkena alat penyaring sampah di area tersebut," kata Ferdy kepada detikJabar, Selasa (3/12).
Ferdy mengungkapkan, kondisi tubuh korban saat ditemukan menunjukkan tanda-tanda pembusukan, meski demikian tidak ditemukan indikasi kekerasan dan unsur pidana dari kejadian penemuan mayat ini.
"Posisi korban tidak ditemukan bekas atau tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban," ungkapnya.
Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak tubuh korban diautopsi.
"Pihak keluarga menyatakan korban atas nama Sodin ini tidak memiliki konflik internal maupun eksternal. Mereka juga menolak untuk dilakukan autopsi dan telah membuat pernyataan resmi terkait hal ini," ujar Ferdy.
Diberitakan sebelumnya, jasad Sodi pertama kali, ditemukan oleh operator bendungan bernama Jahlul Nurul Efendi (34). Jasad korban ditemukan di antara tumpukan sampah yang biasa ia angkat.
"Saya sedang menaikkan mesin untuk mengangkat sampah. Tiba-tiba terlihat setengah badan manusia tersangkut di alat," kata Jahlul.
Dalam kejadian ini, jasad korban dievakuasi petugas BPBD Kabupaten Sukabumi dan langsung diboyong ke rumah sakit.
"Kami langsung ke lokasi dan menunggu pihak kepolisian karena ada indikasi kemungkinan tindak pidana," kata Petugas BPBD Sukabumi Beki kepada detikJabar.
Proses evakuasi berlangsung sulit. Posisi tubuh korban yang tersangkut di filter sampah membuat upaya pengangkatan penuh tantangan.
"Tingkat kesulitannya tinggi. Saat diangkat, jenazah kembali terlepas ke air, sehingga kami harus menggunakan tali untuk mengevakuasi," pungkas Beki.
(sya/sud)