Rencana Dedi Mulyadi Mau Ubah Gedung Pakuan Jadi Museum Tatar Sunda

Rencana Dedi Mulyadi Mau Ubah Gedung Pakuan Jadi Museum Tatar Sunda

Dian Firmansyah - detikJabar
Kamis, 28 Nov 2024 16:00 WIB
Cagub Jabar Dedi Mulyadi.
Cagub Jabar Dedi Mulyadi. (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memperoleh suara terbanyak versi Quick Count Indikator dengan perolehan 61,16%, Dedi pun sudah mendeklarasikan kemenangannya di Lembur Pakuan, Subang pada Rabu (27/11/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.

Meski demikian Dedi masih menunggu hasil real count yang dilakukan KPU Jabar, hingga proses penetapan dan pelantikan sebagai calon terpilih yang dilantik. Saat ditanya rencana usai dilantik, Dedi menyebutkan ia akan berkantor di lima wilayah yang ada di Jawa Barat.

"Saya akan ngantor di lima wilayah, wilayah 1 di Bandung, Cimahi, KBB, Kabupaten Bandung, Sumedang. Wilayah 2 adalah Cirebon, Indramayu Majalengka, Kuningan, Wilayah 3 Subang Purwakarta Karawang Bekasi-Bekasi, Wilayah 4 di Bogor, Cianjur Sukabumi-Sukabumi Wilayah 5 di Ciamis, Garut, Tasik, Banjar, Pangandaran. Yang disebut lima pembangunan kewilayahan, itu akan ada lima karakter di situ, ngantornya saya akan muter, jadi gubernurnya seluruh Jawa Barat, bukan hanya di wilayah Bandung, saminggu-saminggu," ujar Dedi Mulyadi, Kamis (28/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi menyebutkan, alasan ia memaksimalkan wilayah Jabar yang luar, beragam dan bervariasi untuk mengetahui problematika seluruh warga Jabar dan agar bisa melayani seluruh warga Jabar, dan tidak terpusat di ibu kota provinsi.

"Itu yang disebut lima pembangunan kewilayahan, itu akan ada lima karakter di situ, ngantornya saya akan muter, jadi gubernurnya seluruh Jawa Barat, bukan hanya di wilayah bandung, saminggu-saminggu di satu tempat," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Gedung Pakuan Jadi Museum

Gedung PakuanGedung Pakuan Foto: Pemprov Jabar

Saat ditanya, Gedung Pakuan yang menjadi rumah dinas gubernur yang dimiliki Pemprov Jawa Barat, Dedi mengubahnya menjadi museum dan ruang baca bagi masyarakat, tempat itu akan terbuka untuk umum.

"Gedung Pakuan yang rumah dinas itu saya akan rencanakan menjadi museum Tatar Sunda, museum digital dan termasuk di dalamnya gedung perpustakaan baik perpustakaan dalam bentuk buku manual maupun ebook," katanya.

Masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas nitip dalam hal positif, baik mengenal sejarah maupun mempelajari pelajar yang ada di perpustakaan.

"Jadi saya ingin seluruh rakyat Jabar ke situ nanti menikmati gedung peninggalan pemerintah kolonial kemudian terwarisi gedungnya dengan baik sampai hari ini kemudian bisa menikmati mereka di situ numpuk membaca, menganalisis sejarah dan edukasi begitu publik," pungkasnya.

(yum/yum)


Hide Ads