Perubahan Iklim hingga Perburuan Liar Sebabkan Jerapah Terancam Punah

Kabar Internasional

Perubahan Iklim hingga Perburuan Liar Sebabkan Jerapah Terancam Punah

Ahmad Masaul Khoiri - detikJabar
Rabu, 27 Nov 2024 04:30 WIB
Kenya Wildlife Service (KWS) rangers and veterinarians fit a tranquillised Masai giraffe with a solar-powered Global Positioning System (GPS) tracking device to provide the necessary fine-scale information to understand giraffe movement patterns across diverse habitats, to curb the challenge of climate change leading to human wildlife conflict, enabling policy makers to make informed decisions about conserving populations into the future, in the Maasai Mara game reserve, in Narok county, Kenya September 19, 2023. REUTERS/Thomas Mukoya     TPX IMAGES OF THE DAY
Puluhan Jerapah di Kenya Dipasangi Pelacak GPS. Foto: REUTERS/THOMAS MUKOYA
Jakarta -

Populasi jerapah dalam kondisi mengkhawatirkan. Populasinya terus menurun. Kondisi ini terjadi karena urbanisasi, perburuan liar, dan perubahan iklim yang menyebabkan kekeringan.

Mengutip dari detikTravel, Rabu (26/11/2024), CNN melaporkan faktor yang mengancam jerapah itu membuat Amerika Serikat mengumumkan sebuah proposal program perlindungan. Dinas Perikanan dan Satwa Liar Amerika Serikat mengusulkan untuk memasukkan beberapa spesies jerapah ke dalam daftar spesies yang terancam punah atau terancam punah.

Ini adalah pertama kalinya mamalia berleher panjang yang berasal dari Afrika ini mendapatkan perlindungan federal di bawah Undang-Undang Spesies Terancam Punah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyatakan suatu spesies terancam punah di bawah hukum adalah tingkat ancaman yang paling parah, yang mengindikasikan bahwa spesies tersebut berada dalam risiko kepunahan. Sementara itu, sebuah spesies diberi label terancam jika spesies tersebut kemungkinan besar akan terancam punah dalam waktu dekat.

"Perlindungan federal terhadap jerapah akan membantu melindungi spesies yang rentan, menjaga keanekaragaman hayati, mendukung kesehatan ekosistem, memerangi perdagangan satwa liar, dan mendorong praktik-praktik ekonomi yang berkelanjutan," ujar Direktur Dinas Perikanan dan Satwa Liar Amerika Serikat, Martha Williams.

ADVERTISEMENT

"Tindakan ini mendukung konservasi jerapah sekaligus memastikan Amerika Serikat tidak berkontribusi lebih jauh terhadap penurunan populasi mereka," imbuh dia.

Tiga subspesies jerapah utara yang diusulkan oleh para pejabat untuk dimasukkan ke dalam daftar terancam punah adalah jerapah Afrika Barat, Kordofan, dan Nubia, yang populasinya telah anjlok sekitar 77% sejak tahun 1985, dari 25.653 ekor menjadi 5.919 ekor.

Dan di Afrika Timur, badan tersebut mengusulkan untuk memasukkan dua subspesies yakni jerapah reticulated dan jerapah Masai. Mereka dimasukkan ke dalam daftar terancam punah.

Amerika Serikat telah menjadi pasar yang signifikan untuk bagian-bagian dan produk jerapah, dengan mengimpor hampir 40.000 ekor dalam kurun waktu satu dekade, demikian laporan pada tahun 2018.

Para pemburu Amerika pergi ke Afrika untuk membunuh jerapah dan membawa pulang bagian tubuh mereka yang biasanya adalah kepala dan leher. Pemburu menganggapnya sebagai piala yang akan dipasang di plakat atau dinding.

Pada saat yang sama, sebagian besar wilayah Afrika mengalami kekeringan yang semakin parah, sehingga memberikan tekanan yang tidak dapat diatasi pada populasi jerapah. Tanaman gagal panen, ternak dan hewan mati, dan puluhan juta orang sangat membutuhkan makanan dan air.

Artikel ini telah tayang di detikTravel.

(msl/sud)


Hide Ads