Beragam persitiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Senin (25/11/2024). Mulai dariCalon Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra meninggal karena serangan jantung hingga warga dan pedagang Pasar Ciroyom gelar aksi penutupan perlintasan KA Ciroyom.
Berikut rangkuman beritanaya di Jabar Hari Ini:
Cawabup Ciamis Yana D Putra Meninggal Dunia
Calon wakil Bupati (Cawabup) Ciamis Yana D Putra meninggal dunia di RS Borromeus, Kota Bandung. Dia diduga terkena serangan jantung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ciamis Andang Firman membenarkan, kabar Yana meninggal karena serangan jantung. Dia juga menjelaskan kronologi detik-detik kepergian sang cawabup.
"(Mendiang) dibawa ke sininya sama driver. Kemudian di sini ada penanganan, jiwanya tidak tertolong. Meninggalnya karena serangan jantung," kata Andang usai ikut mengantarkan jenazah ke dalam mobil iringan menuju Ciamis.
Andang mengungkapkan, Yana D Putra sempat mengeluhkan sesak nafas di Ciamis. Yana kemudian dibawa ke RS Borromeus Bandung dan baru sampai pukul 07.00 WIB. "Kalau sampe sininya jam 7, posisi berangkatnya itu dari Ciamis. Sebelumnya ada sesak," ujar Andang.
Tak terlihat kehadiran Cabup Ciamis, Herdiat Sunarya di RS Borromeus. Hanya terlihat istri mendiang Cawabup Yana, Gita Griselda untuk mendampingi jenazah suaminya dan juga ASN lainnya. Isak tangis tak bisa terbendung mengiringi almarhum Yana.
Jenazah Yana dibawa menggunakan mobil ambulans menuju ke tempat pemakaman di Ciamis. "Rencananya dikebumikan di Ciamis. Di sana juga Pak Herdiat menunggu di Ciamis," ucap Andang.
Awalnya, kabar duka tersebut beredar melalui voice note di WhatsApp messenger. Dalam pesan suara itu menyampaikan kabar duka melalui bahasa Sunda
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un parantos ngantunkeun (telah meninggal dunia) wakil bupati urang Haji Yana D Putra serangan jantung di Bandung ayeuna (sekarang). Ayeuna pak Herdiat nuju angkat ka bandung sareng pak Sekcab (sekarang pak Herdiat berangkat menuju Bandung bersama pak sekcab)," bunyi suara tersebut.
Petugas Lapas Indramayu Diduga Bantu Selundupkan Sabu
Satu orang petugas lapas diduga terlibat dalam peredaran narkoba di dalam Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Indramayu.
Kapolres Indramayu AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan, razia rutin yang digelar Lapas Indramayu jadi awal ditemukannya jaringan peredaran narkoba. Mulanya, pihak Lapas telah menemukan puluhan gram sabu-sabu dan satu unit handphone.
"Alhamdulillah pada tanggal 25 Oktober kurang lebih pukul 23.00 WIB Lapas melaksanakan razia kemudian ditemukan ada bungkusan rokok itu adalah narkoba jenis sabu-sabu dengan total berat 20,58 gram dan satu unit handphone dijelaskan tadi ditemukan di gorong-gorong air," kata Ari saat konferensi pers di Makopolres Indramayu hari ini.
Polres Indramayu kemudian kembali menggeledah sejumlah ruang narapidana. Benar saja, polisi kemudian mendapati sabu-sabu yang tersimpan di belakang kipas.
"Dari situlah lapas berkoordinasi dengan kita Polres Indramayu langsung meluncur ke TKP kemudian dilakukan pengembangan ya Alhamdulillah pada tanggal 26 Oktober kita juga dapat mengamankan 3 pelaku dengan berat kurang lebih 15,15 gram ditemukan di belakang kipas angin," ungkapnya.
Usut punya usut, tersangka AR (diduga pemilik sabu-sabu) mendapat barang haram tersebut dari seorang oknum petugas lapas yang menjabat sebagai Kepala Urusan Umum Lapas Indramayu, berinisial T. Ketika itu, T membawa bohlam berisi sabu-sabu ke dalam Lapas.
"Jadi menurut keterangan AR yang ditangkap terkahir itu mendapat barang tersebut dari oknum T yang dibawa dari luar orang menitipkan kepada oknum T melalui bohlam lampu. Dimana oknum T dari hasil penyidikan saat itu tidak mengetahui bahwasanya di dalam bohlam lampu itu ada daripada narkoba tersebut," kata Ari.
Saat ini, polisi masih memburu pelaku yang diduga sengaja memasukkan sabu-sabu ke dalam bohlam sebelum akhirnya dikirim ke Lapas lewat oknum T.
Selain oknum T, jaringan peredaran narkoba dalam Lapas tersebut melibatkan 4 narapidana. Di antaranya AM alias ET yang berstatus tahanan kasus narkoba. Juga melibatkan 3 narapidana yakni R, KM dan M alias S yang diduga turut mengkonsumsi narkoba tersebut.
"Yang tersangka pertama itu kasus narkoba (masih tahanan), yang 3 itu kasus curas," ujarnya.
Penampakan Misterius di Kuningan
Pengalaman tak terlupakan dialami petugas Damkar Kabupaten Kuningan yang melakukan evakuasi sarang tawon di Desa Ciputat, Kecamatan Ciawigebang, pada Sabtu (23/11) malam. Mereka mendapatkan gangguan metafisik penampakkan makhluk gaib.
Saat melakukan evakuasi, anggota Damkar Kabupaten Kuningan mendapat gangguan penampakan sesosok makhluk astral bertubuh besar hitam. Keberadaan makhluk gaib berwajah seram tersebut berhasil terabadikan kamera handphone petugas yang sempat memotret kegiatan tersebut untuk bahan laporan.
Dilihat dari foto, sosok tersebut menampakkan diri di antara rimbun dedaunan di bawah pohon kelapa. Terlihat dalam foto itu wajah sosok yang hitam dengan tatapan mata menyorot tajam sambil menyeringai memperlihatkan gigi-gigi taringnya yang tajam. Sedangkan dua petugas Damkar ditemani warga setempat tampak santai merapikan peralatan yang baru saja digunakan untuk mengeksekusi sarang tawon.
Menurut Yayan Sofyan, petugas Damkar sekaligus yang memotret giat eksekusi sarang tawon tersebut baru menyadari kehadiran makhluk astral tersebut terekam kamera handphonenya saat sudah pulang ke kantor.
Yayan mengatakan, penampakan itu diketahui saat dia sedang membuat laporan kegiatan sambil melampirkan beberapa foto dan video kegiatan untuk disampaikan ke atasannya.
"Waktu saya sedang memilih foto yang akan disisipkan, ternyata ada salah satu foto yang terlihat janggal. Saat saya perbesar, ternyata terlihat penampakan tersebut," kata Yayan kepada detikJabar, Minggu (24/11) kemarin.
Yayan mengungkapkan, kegiatan pemusnahan sarang tawon tersebut dilakukan oleh tiga petugas Damkar dari Regu 3 yakni dirinya bersama Komandan Regu Yayat Hidayat dan rekannya Gugum Gumelar. Selama kegiatan pemusnahan, Yayat mengaku tidak melihat wujud makhluk menyeramkan tersebut. Hanya saja dia merasakan aura mistis di lokasi pemusnahan sarang tawon yang merupakan area perkebunan warga yang rimbun dan gelap.
"Kami sampai harus menggunakan senter untuk penerangan, karena dari rumah warga pun jaraknya lumayan jauh. Memang ada perasaan merinding, kemudian tercium bau kentang dan bau amis di lokasi itu. Tapi kami anggap itu hal yang biasa dan kalaupun memang ada makhluk gaib penghuni tempat itu kami berpikirnya yang penting kami tidak mengganggu," ungkapYayan.
Simak Video "Video 10 Wilayah RI Rawan Jadi Jalur Penyelundupan Narkoba Internasional"
[Gambas:Video 20detik]