Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyatakan status tanggap darurat banjir di Kabupaten Bandung, Sabtu (23/11/2024). Hal tersebut dilakukan usai banjir melanda delapan kecamatan.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama mengatakan, saat ini telah menetapkan status tanggap darurat banjir dari Jumat 22 November sampai 1 Desember 2024. Dirinya meminta warga untuk tetap waspada dengan adanya curah hujan yang tinggi.
"Iya kami sudah menetapkan status tanggap darurat bencana dari Jumat kemarin sampai 2 minggu ke depan," ujar Uka, saat dikonfirmasi, Sabtu (23/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uka menjelaskan saat ini terdapat puluhan ribu jiwa yang terdampak bencana banjir. Dengan ketinggian air banjir dari 50 cm sampai dengan 200 cm.
"Jumlah jiwa terdampak ada sekitar 35.262 jiwa. Kalau rumah terendam 2.014 dan orang tenggelam ada 1 orang," katanya.
Menurutnya banjir tersebut disebabkan adanya hujan dengan intensitas tinggi. Kemudian hal tersebut mengakibatkan debit air sunga Citarum meningkat.
"Air dari Sungai Citarum itu meluap ke permukiman warga," jelasnya.
Uka mengungkapkan saat ini terdapat delapan kecamatan yang masih terendam banjir. Diantaranya, Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot, Pameungpeuk, Baleendah, Katapang, Ciparay, Pacet, dan Majalaya.
"Iya data sementara ada 8 kecamatan yang terendam," kata Uka.
Dia mengaku saat ini BPBD telah mendirikan pengungsian di beberapa daerah. Pengungsian tersebut berada di Shelter Desa Dayeuhkolot, Taman Air Desa Bojongsoang, Kantor RW 01 Cibedug Hilir, dan Masjid An Nur RW 13 Desa Citeureup.
"Jumlah jiwa yang mengungsi itu ada sekitar 224 jiwa," bebernya.
Uka menambahkan dengan adanya banjir tersebut warga membutuhkan berbagai bantuan. Pasalnya mayoritas rumah warga saat ini terendam air banjir.
"Kebutuhan saat ini mah makanan siap saji, beras, matras, selimut, air mineral, family kit, dan alat kebersihan," pungkasnya.
(yum/yum)