Longsor Tutup Akses Sukabumi-Sagaranten, Lalin Mengular 2 KM

Longsor Tutup Akses Sukabumi-Sagaranten, Lalin Mengular 2 KM

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 20 Nov 2024 19:40 WIB
Longsor menutup jalan provinsi penghubung Sukabumi-Sagaranten
Longsor menutup jalan provinsi penghubung Sukabumi-Sagaranten (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Jakarta -

Hujan deras yang mengguyur wilayah Sukabumi menyebabkan bencana alam longsor di Kabupaten Sukabumi, Rabu (20/11/2024). Longsor tersebut menutup akses Jalan Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan informasi, bencana alam longsor itu terjadi di Kampung Cijangkar, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi tepatnya di Jalan Raya Sukabumi-Sagaranten.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nyalindung, Ahmad mengatakan, laporan bencana alam longsor ia terima sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, wilayah Nyalindung diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan hasil asessment sementara, tebing setinggi kurang lebih 50 meter longsor dan menutup sebagian jalan Provinsi Jabar. Akibatnya, akses lalu lintas dari arah Sukabumi-Sagaranten, maupun arah sebaliknya tidak bisa dlintasi, karena tertutup material longsoran.

"Jalan provinsi sendiri tidak bisa dilintasi untuk sementara waktu, dikarenakan badan jalan tertutup total oleh material longsor. Sementara, untuk kendaraan roda dua masih bisa dilintasi, namun dengan pemberlakuan akses buka tutup," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Untuk data sementara, tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka akibat bencana tanah longsor ini," sambung Ahmad.

Imbas Longsor, Lalin Macet 2 Kilometer

Di sisi lain, kemacetan terjadi di sepanjang jalan Provinsi yang mengarah ke Sagaranten maupun Sukabumi. Kapolsek Nyalindung AKP Joko Susanto Supono mengatakan, kemacetan terjadi sepanjang 2 kilometer.

"Kedua arah jalan mengalami kemacetan total sepanjang dua kilometer. Alhamdulillah, saat ini sudah ada dua alat berat yang diterjunkan untuk mengevakuasi longsoran tanah yang menutupi badan jalan," kata Joko.

Dia mengatakan, proses evakuasi saat ini masih mengutamakan agar satu jalur terbuka sehingga kendaraan dapat melintas. Namun, hingga kini sekira pukul 18.00 WIB belum ada jalan alternatif yang dapat digunakan untuk pengalihan arus lalu lintas ini.

"Karena disini tidak ada jalan alternatif, maka pengalihan jalan dari sini tidak ada," ujarnya.

Masih di tempat yang sama, Kepala Wilayah Sukabumi III Kantor UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah II Sukabumi pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, Wisnu Sunjaya mengatakan, pihaknya langsung menurunkan alat berat untuk mengevakuasi material longsor.

"Kami langsung bergerak untuk membuka akses jalan. Setelah jalan dapat dilalui, kemungkinan besar akan diterapkan sistem buka-tutup untuk satu arah terlebih dahulu, sambil melakukan perapihan dan pengangkutan longsoran tanah menggunakan dump truck," kata Wisnu.

Longsor menutup jalan provinsi penghubung Sukabumi-SagarantenLongsor menutup jalan provinsi penghubung Sukabumi-Sagaranten Foto: Siti Fatimah/detikJabar

Saat ini, akses jalan masih tertutup total dan tidak dapat dilalui. Wisnu juga mengimbau kepada para pengguna jalan agar lebih berhati-hati dan menjaga kebersihan, dengan tidak membuang sampah sembarangan, karena hal tersebut dapat berpotensi menyebabkan bencana banjir dan merusak infrastruktur jalan.

"Wilayah Kecamatan Nyalindung memang rawan longsor. Tahun lalu, kejadian serupa juga terjadi di titik yang sama. Jadi, longsor kali ini merupakan yang kedua kalinya di lokasi tersebut," paparnya.

Untuk meminimalisir terjadi kejadian serupa, pihaknya akan berkoordinasi dengan warga setempat yang merupakan pemilik tanah.

"Iya, kami akan koordinasi nanti sama warga setempat yang merupakan pemilik tanah longsor itu. Sementara, untuk rencana pembangunan tembok penahan tanah di lokasi tebing longsoran, kami masih menunggu kajian teknis," ujarnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads