Menanti Hasil Olah TKP Tabrakan Beruntun Tol Cipularang

Round-up

Menanti Hasil Olah TKP Tabrakan Beruntun Tol Cipularang

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 13 Nov 2024 07:30 WIB
Olah TKP tabrakan beruntun di KM 92 Tol Cipularang.
Olah TKP tabrakan beruntun di KM 92 Tol Cipularang. Foto: Dian Firmansyah/detikJabar
Bandung -

Polisi masih berupaya mencari penyebab pasti kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 yang melibatkan belasan kendaraan. Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) juga dilakukan polisi.

Kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang arah Jakarta terjadi Senin (11/11) kemarin. Setelah berhasil mengevakuasi korban dan bangkai kendaraan yang ringsek, polisi hari ini, Selasa (12/11/2024) melakukan olah TKP.

Olah TKP melibatkan tim traffic accident analysis (TAA). Mereka bertugas untuk mencari penyebab kecelakaan beruntun yang menewaskan satu orang dan 29 lainnya terluka itu. Oleh TKP digelar mulai pukul 09.00 WIB hingga 09.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melakukan olah TKP pada pagi ini Selasa (12/11). Untuk pengguna jalan yang melintas di Tol Cipularang dari arah Bandung menuju Jakarta, kami alihkan sementara melalu jalur arteri. Mereka akan keluar di Exit Tol Cikamuning di KM 116," kata Wadirlantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi.

Dalam proses olah TKP itu, polisi melakukan pengambilan gambar video melalui alat 3D scanner untuk menghasilkan gambaran situasi kejadian. Selain olah TKP, sejumlah saksi termasuk sopir truk yang diduga jadi penyebab terjadinya kecelakaan beruntun.

ADVERTISEMENT

"Rencana hari ini sopir diperiksa, karena masih dilakukan perawatan. Tapi sudah dalam kondisi baik sekarang," ungkapnya.

Dari pemeriksaan sementara, Edwin menyebut ada kemungkinan sopir truk tidak menempatkan persneling pada posisi rendah saat memasuki Km 92 dengan jalan menurun. Edwin memastikan, lewat olah TKP itu penyebab kecelakaan dapat dideteksi.

"Posisi persneling truk tronton bermuatan kardus ini berada di gigi empat, tentu itu posisi yang tinggi untuk kondisi jalanan yang menurun," katanya.

"Dalam posisi menurun, persneling seharusnya berada di posisi rendah untuk memaksimalkan engine brake. Artinya di turunan seperti ini, pengemudi tidak menggunakan engine brake secara maksimal," lanjutnya.

Sementara Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast menjelaskan, dalam olah TKP itu polisi mencari semua hal yang berkaitan dengan kecelakaan.

"Semuanya ya, semuanya dicari (termasuk jejak pengereman). Yang pasti mencari penyebab pasti kecelakaan," ucap Jules.

Usai olah TKP digelar, lalu lintas di lokasi kembali dibuka. Namun Jules menyebut, terjadi antrean kendaraan ketika melintasi lokasi kejadian.

"Iya (jalur dibuka seluruhnya), namun masih terjadi antrean kepadatan. Nah ini penyebabnya apa, saya mau lihat juga nih kepadatannya, apa gitu loh penyebab masih terjadi antrean kepadatan. Tadi saya dari Km 96, ini sudah mendekati Km 94 nih, ada 20 menitan 2 km," tandasnya.

(bba/sud)


Hide Ads