5 Pelajar di Cianjur Keracunan Usai Konsumsi Olahan Jamur Liar

5 Pelajar di Cianjur Keracunan Usai Konsumsi Olahan Jamur Liar

ik - detikJabar
Senin, 11 Nov 2024 16:59 WIB
Pelajar Cianjur dirawat usai keracunan jamur liar
Pelajar Cianjur dirawat usai keracunan jamur liar. (Foto: Istimewa)
Cianjur -

Lima pelajar SMP di KecamatanCampaka, Ka

bupaten Cianjur, Jawa Barat, alami keracunan usai menyantap olahan jamur liar. Diduga pada pelajar itu mengolah jamur liar beracun yang didapat dari lahan di kawasan perbukitan.

Informasi yang dihimpun detikJabar, kelima pelajar tersebut awalnya hendak 'ngaliwet' atau makan bersama dengan nasi liwet pada Minggu (10/11/2024). Untuk lauknya, pelajar tersebut mencari olahan makanan di kebun dan perbukitan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keterangan dari para korban keracunan, jadi mereka cari lauk ke kebun dan perbukitan. Kemudian menemukan jamur liar berwarna putih. Mereka ambil jamur tersebut untuk diolah jadi lauk nasi liwet," ujar Kepala Puskesmas Campaka Tito Nurtansah, Senin (11/10/2024).

ADVERTISEMENT

Jamur yang awalnya disangka jamur untuk konsumsi lantaran memiliki bentuk dan warna yang mirip dengan jamur tiram itupun diolah dengan cara digoreng.

"Jamur yang ditemukan cukup banyak, sebagian mereka olah jadi lauk nasi dan makan bersama," kata dia.

Namun, beberapa jam setelah mengkonsumsi olahan jamur tersebut, kelima pelajar mengeluhkan pusing disertai muntah dan diare.

"Awalnya ada dua yang dibawa ke puskesmas karena mengalami keracunan. Kemudian tidak lama tiga korban lainnya juga dibawa ke puskesmas setelah sempat ditangani di bidan terdekat," kata dia.

Menurut dia, kelima korban keracunan sudah membaik setelah semalaman dirawat di Puskesmas Campaka. "Sudah membaik, setelah diinfus. Tadi siang beberapa korban sudah bisa pulang dan beristirahat di rumah," kata dia.

Dia menyebut kelima pelajar diduga keracunan akibat mengkonsumsi jamur liar. Diduga jamur tersebut beracun. "Dugaan sementara dari jamur liar yang beracun. Bentuk dan warga memang sama dengan jamur yang biasa dikonsumsi. Tapi kemungkinan beda jenis. Untuk memastikannya kita sudah ambil sampel jamur yang belum dimasak, kami sudah kirim ke laboratorium Dinkes untuk diuji," kata dia.

Tito mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan mengkonsumsi bahan dari alam liar, terlebih jenis jamur. "Diimbau untuk mencari tahu dulu jenis bahan makannya. Jangan sampai karena mirip dengan bahan makanan yang biasa dikonsumsi, kemudian begitu saja diolah padahal beracun," pungkasnya.

(iqk/iqk)


Hide Ads