Anggota DPD RI Komite 2 Bidang Pertanian, Alfiansyah Bustami Komeng melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, Rabu (6/11/2024).
Senator perwakilan Jawa Barat dengan latar belakang komedian itu berkesempatan bertemu dengan ratusan petani yang berkumpul di sekretariat DPD Tani Merdeka Indonesia Kota Tasikmalaya. Dalam pertemuan itu, Komeng berinteraksi dan menampung ragam keluhan yang disampaikan petani Kota Tasikmalaya.
Meski sempat dikabarkan menolak atau keberatan ditugaskan di bidang pertanian, namun nyatanya Komeng terlihat cukup paham dan cakap membahas bidang pertanian. Selain itu, meski sudah jadi pejabat, Komeng seakan tak lepas dari gaya komedian yang penuh dengan lelucon dan kocak. Tak ayal pertemuan itu acap kali diwarnai oleh gelak tawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari kecil saya tahu petani itu dari patung tani di Gambir (Jakarta). Dari dulu gitu terus, nggak mau turun. Saya penasaran, nggak tahunya ada tulisan di bawah patung dilarang menginjak rumput," kata Komeng disambut gelak tawa hadirin.
Namun dari candaan itu Komeng menyebut boleh jadi itu pertanda bahwa petani harus tetap di atas, kesejahteraannya tak boleh menurun, harus tetap di atas.
Dalam sesi tanya jawab, Dedi seorang petani asal Kecamatan Kawalu mengutarakan keluhannya soal keterbatasan suplai air irigasi. "Irigasi banyak yang tak berair, kami harap ada program pembuatan sumur pantek. Namanya petani kalau nggak air nggak bisa apa-apa," kata Dedi.
Dia juga mengeluhkan koordinasi yang tak mudah dalam hal irigasi ini karena Dinas Pertanian dengan Dinas Pengairan tidak berada dalam satu atap. "Saran saya untuk memudahkan koordinasi, urusan pengairan itu sebaiknya disatukan saja dengan Dinas Pertanian. Jadi koordinasi di tingkat bawah itu gampang," kata Dedi.
Mendengar keluhan itu Komeng mengaku setuju. Dia mengatakan aspirasi petani itu cukup penting untuk dibawa ke tingkat pusat. Komeng sepakat jika urusan irigasi atau pengairan dikelola oleh Kementerian Pertanian atau jika di daerah dikelola oleh Dinas Pertanian.
"Iya bagus, jadi satu komando. Kalau satu kementerian bisa lebih mudah, terutama di tingkat bawah," kata Komeng.
Dia juga mengatakan salah satu fokus pembangunan Presiden Prabowo adalah bidang ketahanan pangan yang erat kaitan dengan bidang pertanian. Sehingga dia optimistis bidang pertanian akan mendapatkan dukungan optimal dari pemerintah.
Menurut Komeng, Presiden Prabowo bahkan mengubah urutan kebutuhan primer manusia.
"Yang sebelumnya sandang, pangan dan papan sekarang diubah jadi pangan, sandang dan papan. Jadi urusan pangan yang prioritas," kata Komeng.
Ketua DPD Tani Merdeka Kota Tasikmalaya Nandang Suryana mengaku senang bisa bertemu langsung dengan Komeng. Dia berharap Komeng bisa memperjuangkan solusi untuk berbagai kesulitan petani di Tasikmalaya.
"Berbagai keluhan dan masukan sudah diungkapkan oleh rekan-rekan petani, semoga bisa dijembatani oleh Pak Komeng agar mendapatkan solusi dari pemerintah," kata Nandang.
Menurut dia salah satu yang krusial adalah pemenuhan kebutuhan air pertanian, termasuk di dalamnya pembenahan infrastruktur irigasi.
"Ya masalah petani itu kan urusan air, pupuk, benih, saprotan dan lainnya. Harapan kami pemerintah hadir untuk lebih serius membenahi masalah ini," kata Nandang.
(sud/sud)