Ini Penyebab Fly Over Pasupati Ditutup dan Alternatif Rutenya

Ini Penyebab Fly Over Pasupati Ditutup dan Alternatif Rutenya

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 05 Nov 2024 14:00 WIB
Arus lalu lintas di Jalan dr Djunjunan, Pasteur menuju Fly Over Mochtar Kusumaatmadja, Kota Bandung terpantau mengalami kepadatan. Pantauan detikJabar, Sabtu (26/3/2022) kendaraan yang didominasi dengan pelat nomor luar kota, keluar dari arah Exit Tol Pasteur menuju ke pusat kota.
Flyover Pasupati (Foto: Wisma Putra)
Bandung -

Fly Over Mochtar Kusumaatmadja atau yang lebih dikenal sebagai Fly Over Pasupati di Kota Bandung, ditutup pada 4-7 November 2024 pukul 23.00-04.00 WIB. Penutupan dilakukan dalam rangka pengujian berkala secara tahunan.

Kepala Bidang Keterpaduan Infrastruktur Jalan dan Jembatan BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat, Marlia Dyah Salindri Hardjito menjelaskan bahwa jembatan yang menjadi ikon Kota Bandung ini merupakan jembatan tipe khusus. Fly over Pasupati menggunakan teknologi cable-stayed dan dilengkapi dengan teknologi Lock Up Device (LUD) sebagai anti gempa.

Jembatan didirikan di Kota Bandung yang berada di wilayah rawan gempa. Maka, sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 10 tahun 2022, perlu dilakukan pengujian secara berkala atau tahunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena Pasupati termasuk kategori jembatan khusus, maka sesuai dengan Permen PUPR nomor 10 tahun 2022 perlu dilaksanakan pengujian berkala tahunan. Sebagai tindak lanjut dari monitoring terhadap struktur jembatan agar tetap selalu prima. Pengujian berkala ini juga sudah dikonsultasikan dengan Balai Jembatan Khusus dan Terowongan," ucap Marlia pada detikJabar, Selasa (5/11/2024).

Ia menjelaskan detail teknis pengujian pada jembatan tersebut. Marlia menyebut, uji dinamis dilakukan agar memastikan kondisi jembatan tetap prima. Maka dari itu diperlukan penutupan total Fly Over untuk 4 lajur 2 arah.

ADVERTISEMENT

"Pengujian dinamis yang dilakukan, yaitu dengan uji getar pada struktur jembatan yang ditangkap oleh sensor untuk mendapatkan parameter frekuensi alami. Sumber beban getarnya menggunakan bantuan truk yang dinaikkan pada speed bump dan beban pengereman truk," ucapnya.

"Struktur Fly Over diuji dengan uji dinamis adalah struktur box girder dan kabel (cable stay) dengan batasan dari siar muai ke siar muai. Diestimasikan waktu pengujian paling lama selama 4 hari," sambung Marlia.

Pengujian serupa, sebelumnya sudah pernah dilaksanakan di jembatan Rajamandala, pada 31 Oktober sampai 1 November 2024. Pengujian yang membutuhkan waktu ini, kata Marlia, bakal diusahakan agar bisa selesai lebih cepat dari rencana.

Selama penutupan, PUPR melalui akun instagramnya @pupr_jalan_dkijabar menyampaikan ada dua alternatif jalan. Jika dari arah lalu lintas jalan Dr Djundjunan ke jalan Surapati, bisa melalui Jalan Sukajadi, ke Hegarmanah-ITB, lalu melalui jalan Tamansari yang kemudian tembus ke jalan Surapati.

Sementara jika lalu lintas dari jalan Surapati ke jalan Dr Djundjunan, harus melalui wilayah jalan Tamansari, ke jalan Pajajaran, ke jalan Cihampelas dan tembus ke jalan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja. Marlia pun menyampaikan permohonan maaf atas penutupan jalan ini, dan mengimbau agar pengguna jalan dapat berhati-hati dalam berkendara.

"Mohon maaf kepada seluruh pengguna jalan atas ketidaknyamanan selama proses pengujian berkala ini. Jembatan Pasupati tetap masih melayani pengguna jalan sesuai jam operasional yang sudah ditentukan. Mohon untuk tetap berhati-hati dan utamakan keselamatan," pesannya.

(aau/yum)


Hide Ads