Ikan yang dibudidayakan di Keramba Jaring Apung (KJA) Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mati mendadak dalam jumlah besar. Kematian massal ikan ini diduga disebabkan oleh cuaca ekstrem.
Kematian ikan-ikan milik petani KJA tersebut ramai diperbincangkan di media sosial, terutama melalui rekaman video yang menunjukkan ikan-ikan mengambang di permukaan dalam keadaan mati. Lokasi kejadian berada di Blok Ugrem, yang merupakan perbatasan antara Kecamatan Sindangkerta dan Cililin.
Zaenal Abidin, salah satu peternak KJA, mengatakan kematian ikan di Waduk Saguling terjadi secara bertahap sejak lima hari yang lalu. "Awalnya, lima hari lalu ada beberapa ikan yang mati. Kebetulan di sini mayoritas adalah petani KJA. Paling banyak ikan mati pada hari kemarin. Jika ditotal, sekitar 15 ton ikan yang mati," kata Zaenal saat dikonfirmasi pada Minggu (3/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zaenal menjelaskan bahwa fenomena kematian massal ikan di KJA ini sebenarnya sering terjadi, terutama saat peralihan musim dari kemarau ke musim hujan. "Penyebabnya karena peralihan musim. Biasanya, kami bisa meminimalisir, karena biasanya hujan sudah turun di bulan September-Oktober. Tapi kali ini hingga November masih panas," ujarnya.
Akibatnya, rencana penebaran benih ikan baru harus ditunda karena kondisi air belum stabil dan musim penghujan belum tiba dengan pasti. "Penanaman benih baru harus kami tunda. Jika dipaksakan, benihnya bisa ikut mati dan kerugian akan semakin besar. Jika dihitung, kerugian ini mencapai ratusan juta," tambahnya.
Sementara itu, Pengelola Kesehatan Ikan dan Lingkungan Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispernakan) Bandung Barat, Iip Kusyaman, mengatakan kematian massal ikan ini merupakan fenomena tahunan. "Kami masih berkoordinasi dengan petugas lapangan dan peternak untuk mendata blok perairan mana saja yang terdampak serta jumlah ikan yang mati," kata Iip.
Kematian massal ini disebabkan oleh fenomena yang dikenal sebagai upwelling, yaitu peristiwa perpindahan massa air dari dasar waduk ke permukaan akibat perbedaan suhu. Air yang naik ke permukaan ini mengandung racun dari endapan pakan yang terbawa dari dasar perairan. "Kematian massal ikan ini adalah fenomena tahunan akibat upwelling air, yang sering terjadi di masa peralihan musim," jelas Iip.
(tya/tey)