Sentra Kicimpring yang Ngetop karena Joget 'Sadbor'

Sentra Kicimpring yang Ngetop karena Joget 'Sadbor'

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 02 Nov 2024 14:30 WIB
Warga tengah produksi kicimpring
Warga tengah produksi kicimpring (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar).
Sukabumi -

Jauh sebelum demam Joget Ayam Patuk ala Sadbor menjalar, warga Kedusunan Margasari, Kampung Babakan Baru, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi dikenal sebagai sentra industri rumahan Kicimpring, penganan ringan berbahan dasar singkong.

Kicimpring atau dikenal juga dengan sebutan Enye telah menjadi darah daging bagi warga setempat secara turun temurun. Tak heran ketika pohon singkong mudah ditemukan di perkampungan ini.

"Jadi di kampung ini, khususna Kedusunan Margasari, memang sudah turun temurun produksi Kicimpring, kalau di sini disebutnya enye," kata Solehudin Wahid, Kepala Desa Bojongkembar, Sabtu (2/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kicimpring yang diproduksi di kampung ini dikirim ke sejumlah wilayah, selain di pulau jawa, Kicimpring juga didistribusikan ke luar pulau.

"Bahannya singkong di parut kemudian dibentuk dikukus dan dijemur. Pasarnya sampai ke Jawa bahkan ke luar propinsi, biasanya satu hari bisa dua ton dari jumlah keseluruhan, untuk kampung Babakan Baru," ujar Solehudin.

ADVERTISEMENT

Bahan singkong, dikatakan Solehudin berasal dari kebun warga, ketika stok habis bahan-bahan mereka peroleh dari wilayah Pajampangan.

"Memang salah satu mata pencaharian warga selain berkebun ya mengolah Kicimpring. Bahan singkongnya didapat dari kebun sendiri, ada juga dari Jampang, kebanyakan dari kebun sendiri, warga mendapatkan penghasilan termasuk PAD desa," jelasnya.

"Sangat menjanjikan namun untuk enye ini ada kelemahan, masyarakat masih menggunakan panas matahari, musim hujan tidak ada produksi. Kalau bicara jumlah, ada puluhan warga yang bergelut di enye," pungkas Soleh.




(sya/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads