Banyak orang yang memilih untuk tidur dalam keadaan AC atau kipas angin menyala. Hal ini dilakukan agar tidur lebih nyaman karena tidak kepanasan. Tetapi, tidur dengan AC maupun kipas angin yang menyala dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif bagi tubuh.
Oleh karena itu, berikut detikJabar rangkum dampak buruk tidur dengan AC atau kipas angin yang menyala.
Berbahaya bagi Penderita Asma
Tidur dengan kipas angin atau AC menyala dapat membahayakan penderita asma dan alergi. Udara yang dihasilkan dapat menyebarkan partikel debu maupun zat pemicu alergi. Partikel debu dapat menyebabkan iritasi dan menempel pada perabotan yang ada di ruangan dan dapat dihirup saat bernafas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemicu Alergi
Tungau debu menjadi salah satu pemicu alergi saat tidur menggunakan kipas angin atau AC. Angin juga dapat mengedarkan tungau, serbuk tanaman, debu, dan jenis alergan lainnya. Dampak yang dihasilkan adalah alergi, seperti gangguan pernapasan, mata berair, tenggorokan kering dan gatal, bersin, dan sebagainya.
Hipertermia
Saat menggunakan kipas angin atau AC, suhu tubuh akan berada di atas normal (di atas 40 Β°). Akibatnya tubuh tidak dapat menerima perbedaan cuaca yang terjadi.
Kulit dan Mata Kering
Terpapar angin secara terus menerus dapat menyebabkan mata dan kulit menjadi kering. Tentu mata yang kering rentan mengalami iritasi. Sedangkan kulit kering lebih mudah terinfeksi kuman dan membuat kulit keriput, sehingga terlihat lebih tua.
Kekurangan Udara Segar
Tidur di ruangan tertutup dengan menggunakan AC dan kipas angin dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Kurangnya udara segar yang masuk juga dapat berdampak pada tubuh, yang akan mengalami kelelahan jangka panjang
(iqk/iqk)