Seorang siswa SMA IT Insan Sejahtera Sumedang atas nama Kaisar Akira Ayman (16) meninggal dunia usai tenggelam di Objek Wisata Klingking Beach, Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Pihak sekolah pun memberikan penjelasan terkait dengan adanya peristiwa tersebut.
Melalui Wakil Kepala Sekolah SMA IT Insan Sejahtera Isti Fauziah, agenda ke Bali tersebut sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari oleh pihak sekolah serta kesepakatan antara siswa maupun orangtua. Menurutnya total terdapat 41 siswa yang ikut melakukan edu tour ke Bali.
"Ada sekitar 41 siswa yang berangkat kelas 11 jurusan total siswa itu ada sekitar 50 siswa jadi tidak semuanya ikut ke sana jadi yang ikut total ada 41 siswa," ungkap Isti saat diwawancarai detikJabar di SMA IT Insan Sejahtera Sumedang, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, pada Kamis (31/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isti mengatakan, rombongan siswa datang ke Bali dari Sumedang tidak menggunakan kendaraan travel akan tetapi menggunakan kendaraan umum seperti kereta api pada Minggu (27/10) malam lalu. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengajarkan siswa untuk lebih mandiri.
Setelah sampai di Pulau Bali, masih kata Isti, rombongan siswa melakukan beberapa kegiatan seperti berwisata, salah satunya pada Rabu (30/10) kemarin mendatangi wisata yang berada di Nusa Penida. Namun, saat itu tidak ada agenda untuk turun langsung ke pantai dan hanya diizinkan untuk menikmati pemandangan.
"Memang di rundown itu direncana yang sudah dibuat oleh panitia itu tidak ada agenda untuk tidak turun ke bawah bibir pantai, jadi anak-anak hanya diperbolehkan menikmati saja suasana pantai dari atas," katanya.
"Tetapi pada saat itu mungkin anak-anak melihat di sekeliling melihat sangat bagus sekali turun ke bawah karena memang dari atas itu turun ke bawah jalannya itu lumayan jauh terus lumayan terjal juga. Anak-anak berinisiatif turun ke bawah sehingga pembimbingnya pun mengikuti anak-anak yang sudah turun ke bawah jadi langsung ngikutin lari mendampingi anak-anak. Jadi memang anak-anak yang berinisiatif duluan terus pendampingnya ikut turun," ungkapnya.
Saat sudah berada di bibir pantai, sebagian siswa yang turun ke bawah termasuk dengan korban langsung bermain air. Kata Isti, para pendamping terus mewanti-wanti kepada para siswa agar berhati-hati. Namun, lanjut dia, berdasarkan laporan dari lokasi kejadian bahwa tiba-tiba muncul ombak yang cukup besar sehingga salah satu siswanya yakni Kaisar langsung terseret dan hilang.
"Jadi mereka itu hanya bermain air yang mana tidak sampai ke tengah hanya di bibir pantai saja. Anak-anak berani turun ke bawah memang anak-anak melihat bahwa airnya itu tenang. Pembimbing pun sebetulnya sudah mewanti-wanti kepada anak-anak cuman seketika ada ombak yang tadinya tenang langsung besar entah bagaimana korban terseret arus dan langsung hilang," katanya.
Setelah Kaisar dinyatakan hilang, pihak sekolah pun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian hingga tim SAR yang berada di Bali. Di pencarian hari pertama korban tim SAR gabungan masih nihil menemukan korban. Di hari yang berbeda tepatnya pada Kamis pagi tadi Kaisar akhirnya dapat berhasil ditemukan akan tetapi dengan kondisi sudah meninggal dunia.
"Pada saat orang tua nya tiba di lokasi mungkin sekitar pukul 9 pagi lebih dan di sekitar pukul 10 pagi waktu setempat allhamdulilah korban ditemukan tapi sayangnya sudah dalam keadaan meninggal dunia," ucap Isti.
Isti mengungkap, selain siswa terdapat 7 pendamping dari siswa selama melakukan aktivitas edu tour dari Sumedang ke Bali. Lanjutnya, usai kejadian tersebut kegiatan pun semuanya dihentikan.
"Untuk yang berangkat kan ada 41 siswa sedangkan pendampingnya itu ada 7 orang pendamping salah satunya Kepala Sekolah yang ikut. Jadi dibuat ada 6 kelompok, satu kelompok beranggotakan 8 orang siswa," ujarnya.
Informasi terkini yang Isti peroleh, jenazah dari Kaisar rencananya akan langsung diterbangkan dari Bali menuju Jakarta pada malam hari ini, dan diperkirakan akan sampai ke rumah duka di Sumedang pada Jumat dini hari nanti.
Baca juga: Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat Diganti |
"Untuk kepulangan jenazah insyaallah malam ini sudah berangkat dari Bali pukul 21.00 bersama dengan kedua orang tua dan keluarganya kemudian guru seperti Kepala Sekolah dan satu orang guru pun ikut bersama pesawat insyaallah tiba di Cengkareng pukul 12 malam mungkin," tuturnya.
"Kemungkinan besar tiba ke rumah duka pada pukul 5 subuh besok. Untuk siswa lainnya memang kita menggunakan kereta yang sudah dipesankan tiket di hari-hari sebelumnya tidak menggunakan bis travel ataupun kendaraan lainnya jadi anak-anak tetap stay di Bali tapi tidak keluar hanya di hotel. Pulangnya sesuai dengan jadwal di tanggal 2 November," pungkasnya.
(dir/dir)