3 Olahraga yang Baik untuk Pengidap Stroke

Stroke merupakan penyakit yang banyak dan cukup lazim ditemui di berbagai tempat belahan dunia. Penyakit ini disebabkan oleh tersumbatnya arteri atau karena bocornya pembuluh darah yang ada di tubuh manusia. Di Indonesia sendiri, menurut data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI), pada tahun 2023 prevalensi penyakit stroke di Indonesia mencapai jumlah 8,3 per 1.000 penduduk usia di atas 15 tahun.

Jumlah angka prevalensi tersebut tentunya bukan jumlah yang sedikit, diperlukan penangan yang serius dan sama besarnya guna bisa menangani permasalahan tersebut secara lebih baik.

Namun, selain mengandalkan penanganan dari pihak eksternal, para pengidap stroke ini juga perlu melakukan upaya-upaya dari diri mereka sendiri yang baik dan mampu kembali mendorong kesehatan tubuhnya.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan ialah dengan tetap berolahraga. Meski, dengan kondisi stroke tersebut para pengidap memiliki batasan yang tak seperti sebelumnya, namun tetap ada beberapa olahraga yang bisa mereka lakukan dan tentunya dapat membawa pengaruh baik bagi tubuh mereka. Beberapa olahraga tersebut antara lain:

Terapi Latihan Air

Disampaikan oleh Yudik Prasetyo yang merupakan seorang Dosen FIK Universitas Negeri Yogyakarta, olahraga terapi Latihan air dapat berguna untuk mengatasi gangguan dan memperbaiki fungsi tubuh. Kegiatan olahraga sekaligus terapi ini telah berkembang pesat sebagai gerakan gimnastik pada abad ke 19.

Beberapa prinsip perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan olahraga ini agar tetap berjalan baik, antara lain seperti pemilihan jenis latihan, intensitas latihan, urutan latihan hingga jumlah latihan dan lamanya istirahat. Setidaknya, dalam melakukan kegiatan ini pula, seorang pengidap stroke idealnya mendapatkan bantuan dari empat orang pelatih.

Senam

Selain karena gerakannya yang tidak terlalu berat dibandingkan dengan olahraga lainnya, senam juga dapat membantu proses peregangan kembali tubuh yang kaku. Dilansir dalam laman resmi Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Berolahraga secara teratur pada daerah yang kaku dapat mengurangi ketegangan, menjaga rentang dari gerak anggota tubuh serta turut mencegah pemendekan otot.

Selain itu, karena kemudahan untuk melakukan senam ini, tanpa perlu membutuhkan tempat atau alat yang khusus, menjadikan olahraga ini dapat lebih sering dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Bola Tangan

Olahraga menggenggam bola tangan merupakan sebuah terapi yang dilakukan untuk mempertahankan ataupun meningkatkan kemampuan untuk menggerakan persendian agar dapat kembali berjalan secara normal kembali. Dalam kajian yang dilakukan oleh Hanny Mayang Sari, Sary Febriaty dan Adinda Juwita Sari, dituliskan bahwa terdapat perbedaan dari kekuatan otot genggam tangan setelah melakukan metode kegiatan ini.

Sehingga dengan hasil dari kajian tersebut, para pengidap stroke yang mengalami hemiplegia dan hemiparesis atau kelumpuhan pada bagian satu sisi tubuh, bisa melakukan kegiatan latihan olahraga ini.

Secara umum sendiri, olahraga bagi para pengidap stroke memang sangat dianjurkan guna mengembalikan kondisi tubuh dan menghindari terjadinya stroke kembali. Dengan kondisi terbatasnya ruang gerak, tentunya perlu dilakukan penyesuaian olahraga yang cocok dan agar bisa dilakukan oleh para pengidap stroke.

Sebab, yang paling penting untuk diperhatikan dalam menjalankan olahraga sebagai pengidap stroke ini ialah gerakan-gerakan atau teknik olahraga yang aman dan sesuai dengan porsinya. Olahraga yang berlebihan justru akan berdampak buruk bagi tubuh pengidap stroke. Dengan memforsir tubuh secara berlebihan dan begitu keras ketika berolahraga, pengidap stroke akan mendapatkan kemunduran pasca-stroke juga menyebabkan kelelahan yang tak baik bagi tubuh.