Gunawan alias Sadbor, warga Kampung Babakan Baru RT 05/09, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi mendadak viral usai video 'Joget Sadbor' yang ia inisiasi jadi tren di media sosial. Neneng, istri Gunawan, menceritakan pengalaman sang suami hingga bisa mengubah nasib hidupnya.
Neneng mengatakan, Gunawan alias Sadbor merintis sendiri akun TikTok-nya yang kini sudah diikuti 646,6 juta pengguna dan disukai oleh 8,9 juta akun. Dia mengaku selalu mendukung apapun keputusan sang suami.
"Beliau dulunya kerja sopir pribadi di Tangerang, terus bengkel bisa, jahit keliling bisa. Sendiri awalnya, saya selalu mendukung," kata Neneng, Senin (28/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum pulang ke kampung halamannya di Sukabumi, keluarga Gunawan atau Sadbor merantau ke Jakarta Timur selama tiga tahun. Selama pandemi, aktivitas Sadbor sebagai penjahit keliling diselingi dengan live di TikTok.
"Merintis dari 2020 pas Corona, dia akunnya juga sering ke banned tapi Alhamdulillah bisa lagi. Kami menikah dari April 2008, sekarang anak sudah 2, satu kelas 9 SMP kedua masih tiga tahun 9 bulan. Respons anak sudah biasa, dari awal sih suka malu-malu tapi sekarang sudah biasa," ujarnya.
![]() |
Neneng juga menceritakan lika-liku suaminya saat melakukan live joget sadbor di TikTok. Tak sedikit hujatan diterima suaminya. Namun, ia berkeyakinan bahwa apa yang dilakukan suamianya baik dan dapat membantu masyarakat sekitar.
"Di komenan banyak (hujatan), tapi warga alhamdulillah baik semua sampai ikut live. Warga yang nggak punya pekerjaan sekarang punya pekerjaan. Alhamdulillah semuanya jadi nggak nganggur lagi," kata dia.
Biasanya, kata dia, Gunawan alias Sadbor melakukan live di TikTok selama empat jam dengan penghasilan rata-rata hingga Rp400 ribu. Bahkan, setelah beberapa warga bergabung, penghasilannya bisa menyentuh Rp4 juta dan dibagikan secara merata.
Hasil dari live TikTok itu digunakan untuk memperbaiki rumahnya. Gunawan juga nampaknya tak lupa akan kontribusi bagi kampungnya itu. Ia juga membangun trotoar jalan hingga menghabiskan uang sebesar Rp14 juta.
"Nyicil (bangun rumah) jadi bertahap, kalau misalnya beli apapun teh merintis dari awal, misalnya kalau pasir tunda dulu, buat beli pasir, buat beli semennya. Iya sedikit-sedikit nggak banyak," ungkapnya.
"(Sampai bisa bangun trotoar jalan?) Iya alhamdulillah ke orang-orang teh baik, yang nggak punya akun (TikTok) dibuatin akun, pokoknya dia mah cuma punya akun sadbor doang satu yang lainnya mah punya orang lain sendiri-sendiri," sambungnya.
(orb/orb)