Gelagat tak biasa dari sejumlah orang yang tengah menggali tanah, membuat warga jadi resah. Tanah di halaman rumah kosong yang lama tak ditinggali, tiba-tiba digali oleh empat orang. Sore itu, mereka nampak sibuk hendak menguburkan sesuatu.
Sementara dua orang pasangan suami istri tampak berjaga di bagian luar, seolah bertugas untuk melihat situasi. Nyatanya, warga Perum Gading Kencana, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi malah mencurigai perilaku mereka.
Warga kemudian bertanya kepada keenam orang itu bahkan sampai sebanyak tiga kali. Mereka ingin memastikan apa yang sedang dilakukan dan apa yang hendak dikuburkan. Warga sempat berpikir negatif, mengira mereka hendak menguburkan jasad bayi. Sebab keenam orang itu memilih bungkam saat ditanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah tiga kali ditanya terus nggak ada jawaban, dia (warga) lapor ke saya, pas saya samperin sudah nggak ada. Itu ada enam orang, suami istri diam di luar lihat situasi, empat menggali (kuburan). Itu kejadian sekitar jam 16:00 WIB kurang," kata Weldi Permana, Ketua RT 001 RW 017 saat ditemui detikJabar di kediamannya, Senin (21/10/2024).
Dia mengatakan, kecurigaan awal warga jika yang dikuburkan itu bayi. Ditambah lagi dengan adanya sisa kain kafan yang berlumuran darah, sempat terlihat di halaman rumah kosong tersebut.
"Awal kecurigaan warga itu kayak bayi karena ada anak kecil yang melihat seperti bayi soalnya lihat darah dan gendong juga kayak gendong bayi. Masih ada darahnya soalnya kemungkinan dibungkus di situ di tempat, ada sisa kain kafannya di situ," ujarnya.
Setelah mendapatkan laporan warga, Weldi pun langsung berkoordinasi dengan Ketua RW dan polsek setempat. Warga memutusksn untuk melakukan pembongkaran galian yang diduga kuburan tersebut.
"Saya koordinasi langsung mau dibongkar lagi atau gimana setelah koordinasi langsung dibongkar sama warga, disaksikan sama RT, RW dan tokoh warga juga banyak yang lihat. Pas dibongkar memang benar ada kain kafan di dalam yang dikubur itu," kata dia.
Di dalam gundukan tanah, ada sesuatu yang dikubur dan dibalut kain kafan. Namun, warga belum berani membuka kain kafan tersebut. Sampai akhirnya tim Inafis Polres Sukabumi Kota tiba di lokasi kejadian. Ketika dibuka, warga tersentak bahwa yang dikubur adalah sepotong kaki.
"Saya lihat kondisi kakinya hitam kayaknya bekas tersiram air panas. Rumah itu sudah kosong lama, dari saya di sini tahun 2013 juga sudah kosong," ungkapnya.
Potongan kaki itu pun dibawa oleh aparat kepolisian dan disimpan di RSUD Syamsudin. Kemudian, Weldi mendapatkan kabar mengenai pemilik kaki itu.
Dia mengatakan, kaki itu milik salah satu warga Sukabumi berinisial A yang mengalami penyakit diabetes. Weldi pun telah mengonfirmasi ke keluarga terkait temuan potongan kaki itu.
"Setelah saya ngobrol sama pihak keluarga ternyata benar itu tersiram air panas sama dia punya penyakit gula," kata Weldi.
"Dulu sempat tinggal di sini cuman setelah sepuluh tahun lebih dia (pria inisial A) sudah pindah cuman dari situ kan saya nggak tahu pindahnya kemana. Sekarang yang bersangkutan lagi dirawat di RSUD Syamsudin, positifnya kita apabila beliau meninggal itu bisa diambil lagi bisa, disatukan lagi sama badannya," sambungnya.
Meski demikian, warga menolak untuk penguburan kaki A di rumah kosong tersebut. Warga meminta agar kaki itu dimakamkan di TPU Gading Kencana Asri. Informasi yang diterimanya, kaki itu sudah dimakamkan pada Minggu (20/10) malam.
"Nah malam tadi dikuburnya. Potongan kaki, malam sudah dibawa sama pihak keluarga, tadinya ngotot pengen dikubur lagi di situ, cuma warga menolak karena di Gading ini ada pemakaman buat warga. Alhamdulillah saya koordinasi sama pihak di Gading bisa (dimakamkan di TPU) sekitar 20:00 WIB dikubur di situ," terangnya.
Atas peristiwa tersebut, dia mengimbau warga agar meningkatkan rasa kepedulian kepada masyarakat. Apabila pihak keluarga melaporkan terlebih dahulu ke pihak RT, kata dia, tentu peristiwa tersebut tidak akan membuat gaduh masyarakat.
"Justru mengundang banyak warga kerumunan awalnya kan disangkanya bayi. Dengan kejadian itu saya imbau ke warga supaya lebih respek lagi kalau misalkan ada kejadian lagi seperti itu, orang yang nggak dikenal harus lapor ke RT. Ternyata setelah ditelusuri, pihak keluarga korban yang punya rumah itu," kata Weldi.
Kasubsi Pengelola Informasi dan Dokumentasi Multimedia (PDIM) Humas Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Ruli pun membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, penemuan sepotong kaki sebelah kiri diduga sisa operasi amputasi.
"Karena curiga benda apa yang dikuburkan, warga sekitar bersama petugas menggali kuburan tersebut dan setelah digali serta dibuka oleh unit Identifikasi Polres Sukabumi Kota, ternyata ditemukan potongan kaki manusia sebelah kiri diduga sisa operasi amputasi karena jari-jari sudah tidak ada dan terlihat membusuk," kata Ade.
(aau/dir)