Kemunculan Merpati Biru yang Picu Perdebatan

Kabar Internasional

Kemunculan Merpati Biru yang Picu Perdebatan

Ahmad Masaul Khoiri - detikJabar
Kamis, 24 Okt 2024 02:30 WIB
Merpati biru
Ahmad Masaul Khoiri. Foto: BBC
Bandung -

Kemunculan merpati biru menarik perhatian publik dan memicu perdebatan. Ada yang menyebut warna biru merpati itu asli, dan kelompok laiinya menyebut warna biru itu palsu. Ahli margasatwa pun turut berkomentar soal ini.

Mengutip dari detikTravel, Rabu (23/10/2024)), BBC melaporkan merpati biru itu muncul di jalanan Maidenhead, Berkshire, Inggris. Beberapa penduduk setempat bersikeras bahwa bulu unik burung tersebut terlihat alami.

Namun, para ahli margasatwa berpendapat bahwa burung tersebut mungkin saja dicat untuk pesta gender reveal atau pengungkapan jenis kelamin. Pesta itu diadakan oleh pasangan untuk mengumumkan jenis kelamin calon bayi dengan menggunakan benda-benda berwarna merah jambu atau biru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang warga, Simon Bryson, yang melihat merpati tersebut di Marlow Road, mengatakan bahwa ia merasa merpati tersebut terlihat aneh. "Jadi warnanya tidak hanya satu. Itu seperti biru kehijauan di bagian luarnya, dengan warna merah muda dan kuning di bawah sayapnya," ujar pria berusia 35 tahun itu.

Dia mengatakan bahwa burung itu tidak terlihat terluka dan dia belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya.

ADVERTISEMENT

"Semua orang mengatakan bahwa burung itu terlihat seperti dicelup, namun warnanya terlalu sempurna. Warnanya rumit seperti yang biasa Anda lihat pada burung kakaktua," katanya.

Hewan ini juga dijepret oleh Kerry Pickett, yang melihat burung tersebut di kebunnya di Radcot Close. "Ayah saya dulu sering berlomba merpati dengan kakek dan paman saya, jadi saya telah melihat beberapa merpati selama bertahun-tahun dan saya tidak pernah melihat merpati berwarna seperti itu," katanya.

Wanita berusia 44 tahun ini mengatakan bahwa ia tidak melihat lama burung itu sebelum terbang, tetapi burung itu tidak terlihat sakit.

"Saya pikir itu tidak biasa, saya telah melihat merpati dengan berbagai warna, jadi saya tidak mengira burung itu dicat," katanya.

Seorang juru bicara dari Berkshire, Buckinghamshire dan Oxfordshire Wildlife Trust mengatakan bahwa itu tidak mungkin merupakan spesies baru atau varian merpati yang langka.

"Ini hampir pasti merupakan burung yang melarikan diri, atau burung yang telah ditangkap dan dicelup sebelum dilepaskan kembali," ujar mereka.

Racun untuk Burung

Rebecca Machin, dari tim satwa liar RSPCA, memperingatkan bahwa pewarna dapat menyebabkan masalah kesehatan pada burung, mengganggu kemampuan mereka untuk terbang dan membuat mereka lebih rentan terhadap pemangsa.

"Pewarna dan cat dapat menjadi racun bagi burung dan hewan lainnya, dan mereka akan cenderung mencoba untuk membersihkan bahan semacam itu dari bulunya, yang dapat membuat mereka menelannya," katanya.

Ia juga khawatir tren media sosial dapat memicu perilaku tersebut. "Kami menduga bulu-bulu merpati ini telah dicat, sesuatu yang tampaknya semakin sering kita dengar, termasuk di acara-acara seperti pesta gender," ujarnya.

Orang-orang yang pernah menyaksikan seekor binatang dicelup atau dicat didesak untuk mengunjungi situs web RSPCA.

Artikel ini taleh tayang di detikTravel.

(msl/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads