Pemkot Diminta Kaji Wacana Pengaturan Jam Operasional Kendaraan

Kota Bandung

Pemkot Diminta Kaji Wacana Pengaturan Jam Operasional Kendaraan

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 22 Okt 2024 16:15 WIB
Ilustrasi titik kemacetan arus balik
Ilustrasi macet. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Yamtono_Sardi)
Bandung -

Pemkot Bandung tengah menggodok rencana pengaturan jam operasional untuk kendaraan. Kebijakan ini dibuat untuk mengurangi potensi kemacetan yang setiap hari terjadi di Kota Bandung.

Merespons wacana itu, DPRD Kota Bandung meminta Pemkot melakukan kajian yang lebih detail dalam upaya mengatasi kemacetan. Salah satu faktor yang membuat kemacetan tidak terhindarkan disebut karena bertambahnya jumlah kendaraan.

"Usaha-usaha pemerintah dalam mengurai kemacetan sangat kita apresiasi, walaupun usaha ini sudah berulangkali dilakukan jauh sebelumnya. Namun memang hasilnya belum signifikan perihal pengaturan jam," kata anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Andri Rusmana, Selasa (22/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andri ingat betul, dulu Kota Bandung sempat menggratiskan angkutan umum untuk siswa sekolah. Hal itu bertujuan agar penggunaan kendaraan pribadi bisa ditekan. Namun seiring waktu, kebijakan itu menguap begitu saja.

Belum lagi, aturan zonasi sekolah yang bertujuan agar siswa bisa lebih dekat menuju sekolah dan diharapkan lebih banyak warga yang berjalan kaki atau menggunakan angkutan umum. Tapi lagi-lagi, hal itu belum bisa menekan kemacetan.

ADVERTISEMENT

"Harapannya bisa dengan berjalan kaki atau memakai sepeda atau motor saja sehingga bisa mengurangi kemacetan. Usaha ini sudah berjalan namun belum terlihat hasilnya," ujarnya.

"Pada kenyataannya berarti sistem zonasi sekolah kurang berhasil menekan kemacetan, berarti ada yang salah kajiannya," lanjutnya.

Andri juga menyebut, penyebab kemacetan yang tidak terbendung di Kota Bandung adalah bertambahnya kendaraan bermotor baru secara signifikan. Menurutnya, hal itu jadi salah satu akar masalah kemacetan.

"Kalau dilihat menurut saya tidak terbendungnya pertambahan kepemilikan kendaraan baru yang lebih dominan menjadi masalah kemacetan di Kota Bandung," tegasnya.

Politisi PKS ini mengharapkan ada integrasi yang memadai antara fasilitas angkutan umum dengan kawasan perkantoran dan sekolah.

"Maka cita-cita dahulu adalah bagaimana mengintegrasikan kendaraan umum dengan fasilitas perkantoran dan sekolah yang ada, seperti tersedianya tempat parkir sepeda mudah didapatkan dekat pemberhentian angkutan umum untuk menuju tempat tujuan," jelas Andri.

Terkait wacana pengaturan jam operasional kendaraan, Andri meminta Pemkot Bandung untuk melakukan kajian menyeluruh agar kebijakan itu tidak hanya lip service balaka.

"Usaha untuk mengatur jam sekolah dan jam kerja harus dikaji secara akademis dan hasil kajian yang komprehensif sesuai dengan kondisi di lapangan, agar langkah-langkah penyelesaian dapat mendekati hasil yang diharapkan," tandasnya.

(bba/orb)


Hide Ads