Jabar Hari Ini: Potongan Kaki Busuk di Rumah Kosong Sukabumi Bikin Geger

Jabar Hari Ini: Potongan Kaki Busuk di Rumah Kosong Sukabumi Bikin Geger

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 21 Okt 2024 22:00 WIB
Warga menunjukan lokasi penemuan sepotong kaki di Sukabumi.
Warga menunjukkan lokasi penemuan sepotong kaki di rumah kosong (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Bandung -

Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Senin (21/10/2024). Mulai dari temuan potongan kaki yang membusuk di rumah kosong di Sukabumi hingga TPS Kota Bandung yang mulai overload sampah.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

Geger Potongan Kaki Membusuk Dikubur di Rumah Kosong Sukabumi

Warga perumahan di Kota Sukabumi digegerkan dengan temuan sepotong kaki yang dibukur di halaman rumah kosong. Penemuan kaki itu sontak jadi bahan perbincangan dan ramai di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan informasi yang dihimpun, lokasi penemuan sepotong kaki itu tepatnya di Perum Gading Kencana, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.

Ketua RT 001 RW 017, Weldi Permana mengatakan, mulanya ia mendapatkan laporan dari warga yang melihat ada empat orang sedang menggali tanah dan dua orang lainnya memeriksa situasi sekitar perumahan. Kemudian warga sempat bertanya kepada keenam orang itu sebanyak tiga kali namun tak mendapatkan jawaban.

ADVERTISEMENT

"Sudah tiga kali ditanya terus nggak ada jawaban, dia (warga) lapor ke saya, pas saya samperin sudah nggak ada. Itu ada enam orang, suami istri diam di luar lihat situasi, empat menggali (kuburan). Itu kejadian sekitar jam 16:00 WIB kurang," kata Weldi saat ditemui detikJabar di kediamannya, Senin (21/10/2024).

Dia mengatakan, kecurigaan awal warga jika yang dikuburkan itu bayi. Terlebih ada sisa kain kafan yang berlumuran darah di halaman rumah kosong tersebut.

"Awal kecurigaan warga itu kayak bayi karena ada anak kecil yang melihat seperti bayi soalnya lihat darah dan gendong juga kayak gendong bayi. Masih ada darahnya soalnya kemungkinan dibungkus di situ di tempat, ada sisa kain kafannya di situ," ujarnya.

Setelah mendapatkan laporan warga, Weldi pun langsung berkoordinasi dengan Ketua RW dan polsek setempat untuk melakukan pembongkaran galian yang diduga kuburan tersebut.

"Saya koordinasi langsung mau dibongkar lagi atau gimana setelah koordinasi langsung dibongkar sama warga, disaksikan sama RT, RW dan tokoh warga juga banyak yang lihat. Pas dibongkar memang benar ada kain kafan di dalam yang dikubur itu," kata dia.

Saat itu, warga belum berani membuka kain kafan tersebut hingga akhirnya tim Inafis Polres Sukabumi Kota tiba di lokasi kejadian. Ketika dibuka, warga tersentak bahwa yang dikubur adalah sepotong kaki.

"Saya lihat kondisi kakinya hitam kayaknya bekas tersiram air panas. Rumah itu sudah kosong lama, dari saya di sini tahun 2013 juga sudah kosong," ungkapnya.

Potongan kaki itu pun dibawa oleh aparat kepolisian dan disimpan di RSUD Syamsudin. Kemudian, Weldi mendapatkan kabar mengenai pemilik kaki itu.

Dia mengatakan, kaki itu milik salah satu warga Sukabumi berinisial A yang mengalami penyakit diabetes. "Setelah saya ngobrol sama pihak keluarga ternyata benar itu tersiram air panas sama dia punya penyakit gula," kata Weldi.

"Dulu sempat tinggal di sini cuman setelah sepuluh tahun lebih dia (pria inisial A) sudah pindah cuman dari situ kan saya nggak tahu pindahnya kemana. Sekarang yang bersangkutan lagi dirawat di RSUD Syamsudin, positifnya kita apabila beliau meninggal itu bisa diambil lagi bisa, disatukan lagi sama badannya," sambungnya.

Meski demikian, warga menolak untuk penguburan kaki A di rumah kosong tersebut. Warga meminta agar kaki itu dimakamkan di TPU Gading Kencana Asri. Informasi yang diterimanya, kaki itu sudah dimakamkan pada Minggu (20/10) malam.

"Nah malam tadi dikuburnya. Potongan kaki, malam sudah dibawa sama pihak keluarga, tadinya ngotot pengen dikubur lagi di situ, cuma warga menolak karena di Gading ini ada pemakaman buat warga. Alhamdulillah saya koordinasi sama pihak di Gading bisa (dimakamkan di TPU) sekitar 20:00 WIB dikubur di situ," terangnya.

Atas peristiwa tersebut, dia mengimbau warga agar meningkatkan rasa kepedulian kepada masyarakat. Apabila pihak keluarga melaporkan terlebih dahulu ke pihak RT, kata dia, tentu peristiwa tersebut tidak akan membuat gaduh masyarakat.

"Justru mengundang banyak warga kerumunan awalnya kan disangkanya bayi. Dengan kejadian itu saya imbau ke warga supaya lebih respek lagi kalau misalkan ada kejadian lagi seperti itu, orang yang nggak dikenal harus lapor ke RT. Ternyata setelah ditelusuri, pihak keluarga korban yang punya rumah itu," kata Weldi.

Kasubsi Pengelola Informasi dan Dokumentasi Multimedia (PDIM) Humas Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Ruli pun membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, penemuan sepotong kaki sebelah kiri diduga sisa operasi amputasi.

"Karena curiga benda apa yang dikuburkan, warga sekitar bersama petugas menggali kuburan tersebut dan setelah digali serta dibuka oleh unit Identifikasi Polres Sukabumi Kota, ternyata ditemukan potongan kaki manusia sebelah kiri diduga sisa operasi amputasi karena jari-jari sudah tidak ada dan terlihat membusuk," kata Ade.

Tawuran 2 Kelompok Remaja di Majalengka, 15 Orang Diciduk!

Polres Majalengka berhasil mengamankan 15 orang remaja dari kelompok Jatiwangi24 dan Jatiwangi Misterius. Dua kelompok itu diciduk karena terlibat aksi tawuran di Jalan Raya Sutawangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.

Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto mengatakan, aksi tawuran itu terjadi pada Minggu (20/10), sekitar pukul 02.00 WIB. Mayoritas pelaku yang diamankan masih berstatus pelajar.

"Untuk terduga pelaku masih pelajar semua, dan juga ada alumni 3 orang. Tapi semuanya masih di bawah umur," kata Indra kepada detikJabar, Senin (21/10/2024).

Indra menjelaskan motif bentrokan dua kelompok remaja tersebut dipicu oleh konten di media sosial (medsos). Mereka saling ejek di medsos. Kemudian mereka janjian untuk melaksanakan tawuran.

"Awalnya gegara konten di IG (Instagram), terus janjian. Saling ejek dan saling tantang di kontennya, lalu terjadilah tawuran antar dua kelompok tersebut," ujar dia.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bentrokan dua kelompok remaja tersebut. Itu karena, pihak kepolisian langsung membubarkan dan mengamankan para pelaku tawuran.

"Tindakan kita langsung ke TKP terus cari-cari bukti, terus mengamankan terduga yang ikut tawuran," katanya.

Polisi kini melakukan pengembangan terhadap pelaku lainnya dan pencarian barang bukti sajam yang digunakan tawuran. Tak hanya itu, para pelaku yang terciduk juga telah diberikan pengarahan agar tidak melakukan tindakan yang sama.

"Setelah diamankan besok paginya, para pelaku langsung diberikan arahan dan memberikan peringatan kepada para kelompok yang terlibat tawuran untuk tidak melakukan tawuran konten atau geng motor apabila ditemukan akan ditindaklanjut dan akan ditindak tegas oleh kami," jelasnya.

Aksi Pegawai Dishub Gagalkan Pencurian Motor di Sukabumi

Seorang pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Sukabumi berhasil menggagalkan aksi pencurian motor di wilayah Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Minggu (20/10/2024).

Informasi dihimpun detikJabar insiden tersebut terjadi saat pegawai Dishub bernama Rosi itu sedang mengatur lalu lintas di lokasi yang tengah berlangsung kegiatan manasik, yang melibatkan para orang tua dan anak-anak. Motor yang menjadi target pencurian diketahui milik salah satu orang tua yang sedang mendampingi anaknya mengikuti acara tersebut.

"Jadi gerak-gerik si pelaku ini dari pagi hari sudah terlihat mencurigakan, dia sempat pegang beberapa motor metik, lalu otak-atik tapi beberapa motor mungkin enggak bisa dia ambil, sampai akhirnya motor terakhir ternyata ngontak, bisa tapi saat itu tidak langsung diambil," kata Isep Sofyan, Kepala UPTD Dishub Surade, kepada detikJabar, Senin (21/10/2024).

Pelaku saat itu diketahui datang ke lokasi dengan membawa motor, ia sempat pergi dulu membawa motornya dan kembali ke lokasi dengan berjalan kaki. Dia langsung menyasar motor terakhir yang berhasil dia hidupkan.

"Jadi mungkin dia melihat dulu situasi di sekitar lokasi ya, ketika kembali ke situ posisi sudah agak lengang. Saat dia mulai jalan, langsung dia bawa pergi saat itulah dia dijegal dan dihadang oleh personel saya itu bersama sejumlah petugas lainnya," cerita Isep.

Isep mengatakan, pegawainya itu memerhatikan pelaku sambil mengamankan jalur lalu lintas. Di lokasi acara itu banyak warga mengikuti kegiatan manasikan, mayoritas ibu-ibu dan anak-anak. Mereka parkir bukan di lokasi yang disediakan namun memilih menyetandarkan motornya di pinggir jalan.

"Jadi pegawai saya ini, kang Rosi yang memerhatikan dari awal, sambil mengamankan di jalur yang padat bahkan ada kemacetan juga merhatikan motor-motor itu. Motor itu disimpan begitu saja di bahu jalan," kata Isep.

Setelah Rosi mengamankan pelaku, warga yang berada di lokasi berkumpul dan mendekati pria tersebut. Amarah warga sempat memuncak dan mereka melampiaskan kekesalan kepada pelaku yang hampir berhasil mencuri motor, aksi pelaku saat diamankan usai dikerubuti massa viral di media sosial. Beruntung, situasi dapat dikendalikan petugas kepolisian dan TNI yang ada di lokasi.

"Ketika pelaku baru melaju sekitar 10 meter, dua anggota Dishub yang telah memantau dari awal langsung menghadangnya dan memukul pelaku dengan tangan kosong. Hal ini memicu perhatian warga yang kemudian ikut mengepung pelaku," kata Kapolsek Surade Iptu Ade Hendra dalam keterangannya.

Pelaku diketahui bernama Rahmat alias Obor adalah seorang penyadap yang tinggal di Kampung Puncak Malanding, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud.

"Kami langsung mengamankan terduga pelaku dan mengatur arus lalu lintas guna mencegah kerumunan warga yang berpotensi menimbulkan tindakan anarkis. Saat ini, pelaku berada di Polsek Surade untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," tutup Ade.

Sampah Bermasalah, TPS di Kota Bandung Mulai Overload

Masalah sampah semakin jadi sorotan di Kota Bandung. Tempat Pembuangan Sementara (TPS) mulai mengalami overload dan hampir tidak mampu lagi menampung volume sampah.

Salah satu TPS yang mengalami overload berada di dekat Pasar Ciwastra, Kota Bandung. Di sana, sampah menggunung dan menimbulkan bau tidak sedap. Masalah ini harus segera ditangani Pemerintah Kota Bandung.

Petugas di TPS memang tidak berdiam diri membiarkan sampah menumpuk. Mereka terus mengangkut sampah di TPS, ke dalam truk untuk dibuang ke TPA Sarimukti.

Namun pembatasan ritase membuat tidak semua sampah bisa terangkut. Alhasil, sampah di TPS Ciwastra semakin hari semakin banyak. Diketahui, kapasitas TPS Ciwastra hanya mampu menampung 100 meter kubik. Sementara saat ini, jumlahnya sudah mencapai sekitar 250 meter kubik.

"TPS sudah overload, jadi sebetulnya harus ada pemilahan dari warga. Terus armada ditambah karena yang buang ke sini dari dua Kecamatan Rancasari sama Buah Batu," kata ucap pengawas TPS Ciwastra, Elvian Darwis di lokasi, Senin (21/10/2024).

Elvian menuturkan, sejak diberlakukan pembatasan ritase sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti, tidak semua sampah di TPS Ciwastra bisa terangkut setiap hari. Karena itu, dia mengharapkan adanya kesadaran warga untuk memilah sampah sebelum dibuang ke TPS.

"Tiap hari (jumlah sampah) berubah-ubah, kemarin sisa 6 tronton 25 kubik. Sehari 100 kubik, jadi harus ada pemilahan organik sama anorganik," ujarnya.

Untuk meminimalisir penumpukan, pengelola TPS Ciwastra berupaya mengolah sendiri sampah dengan mesin gibrik yang ada. Sehingga, sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti hanya residunya saja.

Namun upaya itu belum maksimal mengingat keterbatasan pengolahan sampah dengan mesin gibrik dan terus bertambahnya sampah yang masuk dari masyarakat.

"Paling diolah di sini pakai pembakaran mesin gibrik, jadi dipilah sama pengelola TPS, kalau yang dibuang ke TPA sampah residu," ucap Elvian.

"Sehingga DLH Kota Bandung harus menyarankan ke warga ada pemilihan, dan ada bank sampah jadi ngurangi ke TPS dan pengangkutan ke Sarimukti," tandasnya.

Ngeri! Pelajar Saling Serang di Sukabumi Pakai Cocor Bebek-Golok

Peristiwa tawuran antarpelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lagi-lagi terjadi di Lapang Merdeka, Kota Sukabumi, Senin (21/10/2024). Kali ini, aksi mereka tertangkap basah oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu tepatnya terjadi di kawasan Lapang Merdeka (Lapdek), Kecamatan Cikole sekitar pukul 13:20 WIB. Salah satu kelompok SMK sedang nongkrong di Taman Urang, sedangkan kelompok pelajar lainnya berada di tribun Lapang Merdeka seberang Gedung Juang 45.

Ujang (43) salah satu saksi mata mengatakan, kedua kelompok pelajar itu saling memprovokasi hingga terjadi aksi saling serang. Bahkan, beberapa di antaranya membawa senjata tajam jenis cocor bebek (corbek) dan golok panjang. Menurutnya tawuran di Lapdek sudah sering terjadi.

"Memang tawuran pelajar di sini bukan yang pertama kalinya terjadi. Ada seorang pelajar sudah diamankan warga dan petugas Satpol PP yang kebetulan lagi patroli di Lapang Merdeka," kata Ujang kepada awak media di lokasi.

Dia mengatakan, pelajar bersama senjata tajam yang digunakannya sudah dibawa petugas Satpol PP ke pihak berwajib. "Ya, tadi langsung diantarkan ke Polres Sukabumi Kota menggunakan mobil Satpol PP," ucapnya.

Atas peristiwa itu, Ujang yang juga pedagang di kawasan Lapang Merdeka mengaku resah. Terlebih, kata dia, Lapdek merupakan salah satu tempat yang ramai dikunjungi masyarakat sebagai tempat berolahraga namun kini dinodai dengan aksi tawuran pelajar.

"Karena itu, kami harap petugas berwajib secara rutin melakukan patroli khususnya saat jam keluar sekolah demi kemanan serta kenyamanan warga," kata dia.

Kasubsi Pengelola Informasi dan Dokumentasi Multimedia (PDIM) Humas Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Ruli membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, saat ini Unit Reskrim sedang melakukan pengejaran terhadap pelajar lain yang diduga melakukan tawuran di Lapang Merdeka.

"Masih kita dalami dan mencari anak-anak lainnya yang diduga terlibat (dalam aksi tawuran)," kata Ade singkat.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Perampokan Bermodus Tawuran di Palembang, 6 Remaja Diamankan "
[Gambas:Video 20detik]
(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads