Infrastruktur Berkelanjutan, KAI Dorong Elektrifikasi Moda

Infrastruktur Berkelanjutan, KAI Dorong Elektrifikasi Moda

Wisma Putra - detikJabar
Sabtu, 19 Okt 2024 22:30 WIB
Manajemen PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menegaskan, fasilitas stop kontak atau colokan listrik yang tersedia di setiap kursi kereta api, hanya dapat digunakan untuk mengisi daya gawai/gadget seperti handphone, tablet, atau laptop.
Kursi penumpang di gerbong kereta KAI (Foto: Dok. KAI)
Bandung -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian, mempromosikan kemajuan sektor transportasi moda perkeretaapian Indonesia di kancah internasional yang digelar di Abu Dhabi Uni Emirat Arab pada ajang Global Rail Transport Infrastructure & Exhibition 2024.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, pihaknya terus berkolaborasi dengan pemerintah dalam kemajuan dunia perkeretaapian di Indonesia.

"Kereta api itu harus berkolaborasi dengan pemerintah, karena infrastruktur itu dikembangkan oleh pemerintah. Sehingga kami sangat berharap keberpihakan pemerintah untuk membangun infrastruktur-infrastruktur yang berkelanjutan," kata Didiek kepada wartawan usai membuka acara KAI Railway Cyclist Fest 2024 di Bandung, Sabtu (19/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demi meningkatkan nama baik dunia perkeretaapian nasional, pihaknya berharap kepada pemerintah untuk turut bersama-sama melakukan elektrifikasi.

"Contohnya apa? Elektrifikasi ya, Ini kita baru sekitar 10% sampai 12% kereta yang kita operasikan itu elektrifikasi. Jadi KRL di Jabodetabek, LRT Jabodetabek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, sama yang KRL yang ada di Jogja dan Solo," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Nah harapan kami program elektrifikasi nanti di Bandung Raya ini segera nih. Ini sudah terencana namun agak tertunda-tunda ya. Harapannya tahun ini, tapi mungkin akan dilakukan tahun depan," tambahnya.

Saat disinggung terkait aktivasi rel mati salah satunya Bandung-Ciwidey, Didiek masih tunggu arahan pemerintah. "Itu nanti pemerintah," tambahnya.

(wip/yum)


Hide Ads