Serangan Brutal dan Akhir Mengerikan di Kandang Singa

Kabar Internasional

Serangan Brutal dan Akhir Mengerikan di Kandang Singa

Femi Diah - detikJabar
Sabtu, 19 Okt 2024 11:00 WIB
Ilustrasi singa
Ilustrasi singa. (Foto: Getty Images/WLDavies)
Jakarta -

Ajal bisa datang kapan saja, bahkan di tempat yang tak diinginkan. Hal ini dialami seorang penjaga kebun binatang.

Saat menjalankan pekerjaannya, nasib sial menghampiri. Alih-alih bisa menjalankan tugas dengan lancar, ia justru kehilangan nyawa.

Peristiwa itu terjadi di Taigan Safari Park, Belogorsk, Rabu (16/10/2024). Sang penjaga tewas saat membersihkan kandang singa. Tiga singa menyerangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir detikTravel dari AFP, karyawan itu merupakan pekerja berpengalaman. Dia sudah bekerja di sana selama hampir 17 tahun.

"Sebuah kasus pidana telah dibuka atas kematian seorang karyawan di taman singa Taigan akibat serangan predator," kata Komite Investigasi Krimea dan Sevastopol yang dibentuk di Moskow dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

"Dia (korban) pergi membersihkan kandang yang berisi tiga ekor singa, tanpa menutup gerendel pintu di antara dua ruangan di dalam kandang tersebut," kata penyelidik.

Taigan Safari Park merupakan salah satu taman terbesar di Eropa yang menjadi tempat pengembang biakan singa. Taman itu juga rumah bagi sekitar 60 predator.

Pemilik taman, Oleg Zubkov, mengidentifikasi korban sebagai kepala penjaga kebun binatang Leokadia Perevalova. Dia mengatakan insiden tersebut sebagai kesalahan yang tragis.

"Tidak jelas bagaimana dan mengapa hal ini terjadi, karena hewan-hewan tersebut tidak mungkin melakukan hal seperti itu sendirian, dan tampaknya tidak ada orang di sekitar mereka," kata Zubkov dalam sebuah pernyataan di blognya.

"Sayangnya, para pegawai yang menemukan jenazah tersebut tidak bisa lagi memberikan bantuan karena sudah terkoyak-koyak," ujar dia.

Di saluran Telegram-nya, Zubkov memuji Perevalova sebagai 'karyawan berharga' di taman tersebut. Dia menyebut insiden ini karena faktor kelupaan manusia.

Artikel ini telah tayang di detikTravel

(fem/orb)


Hide Ads