3 Insiden di Jembatan Besi Tua Tegalbuleud yang Buat 71 Nelayan Terjebak

3 Insiden di Jembatan Besi Tua Tegalbuleud yang Buat 71 Nelayan Terjebak

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 17 Okt 2024 13:00 WIB
Penampakan jembatan tempat terjebaknya puluhan nelayan  dari udara
Penampakan jembatan tempat terjebaknya puluhan nelayan dari udara (Foto: istimewa)
Sukabumi -

Lagi-lagi insiden terjadi di jembatan besi tua eks dermaga tambang pasir besi di Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. Catatan detikJabar ada sejumlah peristiwa di lokasi tersebut, tiga diantaranya menjadi sorotan.

Peristiwa pertama terjadi pada 24 Agustus 2009 silam, kala itu sebanyak 13 orang nelayan terjebak di ujung jembatan dermaga penyebrangan milik salah satu perusahaan baja di Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.

Informasi yang diperoleh detikcom kala itu, mereka terjebak setelah penghubung jembatan di bagian tengah roboh. Hingga sore upaya evakuasi masih dilakukan melibatkan warga, kepolisian dan tim SAR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasinya kejadian sekitar pukul 14.35 WIB, ruas jembatan dermaga di lokasi PT SBP roboh. Di ujung jembatan yang menjorok ke laut terdapat sebanyak 13 orang pemancing, mereka masih dalam proses evakuasi," kata Kapolres Sukabumi yang kala itu dijabat, AKBP Nasriadi, Sabtu (24/8/2019).

Insiden berlanjut pada, Senin 21 Agustus 2023, tercatat seorang konten kreator berinisial FR alias Beta (19) membuat konten meloncat ke laut dari jembatan tersebut. Beta saat itu hilang dan ditemukan tidak bernyawa beberapa hari kemudian.

ADVERTISEMENT

Sekadar informasi jembatan itu dibangun oleh perusahaan tambang pasir besi PT Sumber Baja Prima (SBP), yang beroperasi di kawasan itu beberapa tahun silam. Kini perusahaan itu tidak lagi beroperasi, hanya menyisakan bangunan besi yang dijadikan dermaga oleh nelayan setempat.

pondokan kecil di jadikan tempat berteduh nelayan yang terjebak di ujung jembatan eks tambang pasir besipondokan kecil di jadikan tempat berteduh nelayan yang terjebak di ujung jembatan eks tambang pasir besi Foto: Istimewa

Insiden terbaru terjadi pada Rabu (16/10/2024), 71 nelayan terjebak, empat orang diantaranya bahkan sempat terjatuh. Satu orang brhasil menyelamatkan diri sementara tiga lainnya hilang dan masih dalam proses pencarian.

Fokus tim SAR sat ini terbagi, antara pencarian dan penyelamatan puluhan nelayan yang terjebak selama kurang lebih 24 jam. Rencananya proses evakuasi akan mengerahkan Helikopter milik Basarnas Jakarta.

Terkait hal itu, Camat Tegalbuleud, Encep Iskandar mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak PT SBP pasca kejadian terjebaknya 71 nelayan di ujung jembatan dermaga eks perusahaan tambang.

"Saya masih baru 5 bulan menjabat kami akan berkoordinasi dengan pihak SBP yang memiliki dermaga ini, kedepannya kami mengharapkan agar dermaga ini boleh dikatakan ditiadakan karena sudah tidak berfungsi seperti itu dari awal juga," kata Encep.

Menurutnya pihak perusahaan sebetulnya sudah menyetujui hal itu, namun ada keinginan lain dari warga nelayan agar jembatan itu tetap dipertahankan.

"Ketika mengobrol dengan mereka hanya mungkin sebagian warga ada yang menginginan memanfaatkan kembali, kita kedepan akan intensifkan kembali terkait dengan keberadaan dermaga ini mudah-mudahan tidak difungsikan karena tidak layak lagi," jelasnya.

"Dulunya informasi yang saya peroleh itu untuk kegiatan tongkang yang mengangkut pasir besi, bukan untuk kegiatan para nelayan sebetulnya," tutup Encep menambahkan.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads