13 Jam berlalu usai putusnya jembatan besi Dermaga eks tambang pasir besi PT Sumber Baja Prima (SBP). Situasi darurat semakin mencekam di lokasi yang berada di Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Sukabumi. 71 nelayan masih terjebak setelah salah satu jembatan kayu penghubung dermaga tersebut dihantam ombak besar, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, Rabu (16/10/2024).
Di antara mereka adalah Ihin dan anaknya, Ijal, yang kini membuat Nurjanah (45) cemas. Warga Kampung Babakan Sirnasari, Wangunjaya, Cianjur itu masih menunggu kabar suami dan sang buah hati.
Dengan mata yang sembab akibat kurang tidur dan wajah penuh kecemasan, Nurjanah menceritakan bagaimana suami dan anaknya berangkat ke dermaga untuk memancing, kegiatan yang biasa mereka lakukan. Namun, kali ini semuanya berubah menjadi mimpi buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, kemarin sore dia pamit mau mancing ke dermaga. Udah kebiasaannya dia sering mancing, tapi sekarang terjebak bersama rekan-rekannya di dermaga sana," ujar Nurjanah dengan suara bergetar, Rabu (16/10/2024).
Nurjanah tak bisa menutupi rasa khawatirnya. Menurutnya, kondisi para nelayan yang terjebak semakin mengkhawatirkan karena mereka sudah kehabisan bahan makanan.
"Tolong, mohon kepada petugas agar segera membantu suami saya dan anak saya, bersama kawan-kawannya karena mereka sudah kehabisan makanan. Mereka kelaparan," pintanya penuh harap.
![]() |
Kondisi semakin mencekam pada dini hari tadi. Nurjanah masih sempat menghubungi Ihin melalui telepon sekitar pukul 03.00 WIB, saat itu air laut mulai naik.
"Katanya airnya udah naik, mau pulang enggak bisa, kejebak mah katanya gitu. Ombaknya gak reda-reda, jembatannya putus," ujarnya seraya menyeka air mata.
Para nelayan yang terjebak di dermaga tersebut memang kerap memancing di sana meski kondisinya tak layak pakai. "Memancing, sering sih, tapi gak pernah kaya gini, baru kali ini," tambah Nurjanah.
Hingga saat ini, belum ada kabar tentang kapan evakuasi akan dilaksanakan. Kondisi cuaca yang terus buruk dengan ombak tinggi mencapai 3-5 meter menghambat upaya penyelamatan.
Tim SAR gabungan masih siaga di lokasi, menunggu waktu yang tepat untuk menyelamatkan para nelayan yang terjebak di dermaga patah tersebut.
"Saya cuma bisa berdoa, berharap semua selamat dan cepat dievakuasi," tutup Nurjanah, berharap keajaiban.
Jiman, nelayan yang berada di jembatan membenarkan kondisi puluhan nelayan mulai mengalami kelaparan. "Sampai saat ini yang memprihatinkan itu orang pada kelaparan. Kalau masalah berteduh aman, penerangan ada dari diesel," ungkap Jiman.
Jiman juga mengungkap, nelayan mulai menyantap daun singkong. "Cuma di sini stok makanan, sudah mulai habis orang-orang sudah mulai makan daun singkong saja," tutupnya.
(sya/yum)