Masalah sampah di Kota Bandung kian memprihatinkan, dengan volume sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti terus bertambah. Pemprov Jawa Barat mencatat ada lonjakan jumlah sampah dari Kota Bandung yang masuk ke Sarimukti.
Padahal di sisi lain, Pemkot Bandung mengklaim tengah berupaya mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke Sarimukti melalui berbagai program pengelolaan dan daur ulang.
Berdasarkan data yang diperoleh detikJabar per tanggal 10 Oktober 2024, Kota Bandung ditargetkan dapat mengurangi ritase sampah ke Sarimukti dari 170 ritase per hari menjadi 140 ritase per hari dalam dua bulan ke depan atau setiap harinya berkurang minimal 0,5 ritase.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun realisasinya, saat ini sampah yang masuk ke TPA Sarimukti dari Kota Bandung menjadi 186 ritase per hari atau bertambah 16 ritase per hari.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Dodit Adrian Pancapana membenarkan data tersebut. "Seperti itu, estimasi angka umumnya," ucap Dodit saat dikonfirmasi, Selasa (15/10/2024).
Dodit menerangkan, Kabupaten/Kota di Bandung Raya sudah diberi target untuk mengurangi ritase sampah yang masuk ke TPA Sarimukti. Kota Bandung sendiri ditargetkan untuk melakukan pengurangan hingga 140 ritase.
"Kota Bandung eksisting rata-rata 173 rit per hari. Ditargetkan terus menurun gradual, hingga akhir November mencapai 140 rit per hari," tegasnya.
Selain Kota Bandung, penambahan ritase juga dilakukan oleh Kabupaten Bandung Barat dimana dari eksisting 20 ritase per hari, realisasi saat ini menjadi 28 ritase atau bertambah 8 ritase per hari.
Sementara Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi, disebut telah melakukan pengurangan. Kabupaten Bandung dari 70 ritase saat ini menjadi 36 ritase atau berkurang 34 ritase per hari dan Kota Cimahi dari eksisting 37 ritase, menjadi 25 ritase atau berkurang 12 ritase.
"Kabupaten Bandung Barat eksisting rata-rata 20 rit per hari. Diupayakan penurunan menerus hingga tercapai 17 rit per hari di akhir November. Kabupaten Bandung eksisting rata-rata 40 rit per hari. Angka ini harus terus dijaga agar tidak melebihi 40 rit per hari," jelas Dodit.
"Kota Cimahi eksisting 23 rit per hari. Ditargetkan menurun terus hingga akhir November, mencapai 17 rit per hari," tandasnya.
(bba/tya)