Ngerinya Kasus DBD di Ciamis, Sudah 9 Nyawa Melayang

Ngerinya Kasus DBD di Ciamis, Sudah 9 Nyawa Melayang

Dadang Hermansyah - detikJabar
Senin, 14 Okt 2024 14:30 WIB
macro of a tiger mosquito on skin. proboscis inserted ready to feed.Similar image:
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/flubydust)
Ciamis -

Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) dari Januari sampai September 2024 mencapai 1.220 kasus. Dari jumlah tersebut, sembilan orang di antaranya meninggal dunia.

Kasus itu tersebar di 27 kecamatan, Kabupaten Ciamis. Dalam data tersebut hampir setiap kecamatan terdapat kasus DBD.

"Data dari puskesmas dari Januari sampai September, total kasus DBD sebanyak 1.220 kasus. 9 orang meninggal dunia," ujar Kabid P2P Dinas Kesehatan Ciamis Edis Herdis, Senin (14/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun rincian kasus DBD setiap bulannya, Januari ada 58 kasus, Februari sebanyak 151 kasus, Maret 231 kasus dengan satu orang meninggal dunia. Kemudian April 236 kasus dengan satu orang meninggal. Pada Mei terdapat 156 kasus, Juni 146 kasus dengan satu orang meninggal.

Pada Juli sebanyak 119 kasus satu orang meninggal, Agustus 68 kasus dengan satu meninggal dan September 55 kasus dengan dua orang meninggal.

ADVERTISEMENT

"Melihat data tersebut, paling banyak kasus terjadi pada bulan Maret dan bulan April. Kemudian mengalami penurunan dari Mei sampai September. Untuk Bulan Oktober datanya belum," ungkapnya.

Kenaikan dan penurunan kasus DBD tersebut dapat dilihat dari laporan pendataan dari setiap puskesmas. Pada musim kemarau kemarin, kasus DBD cenderung mengalami penurunan. Selain itu, penurunan kasus ini berkat kerja keras semua pihak terutama dalam penanganan PSN yang dilakukan Dinas Kesehatan, Puskesmas dan masyarakat.

Memasuki musim penghujan ini dikhawatirkan kasus DBD mengalami peningkatan. Untuk itu masyarakat diimbau agar waspada dan meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk.

"Semua pihak perlu turut serta dalam penanganan demam berdarah," jelasnya.

Edis juga meminta masyarakat untuk siaga dalam mengantisipasi kasus kejadian luar biasa DBD. Melakukan pencegahan dan pengendalian serta memperkuat pelaksanaan gerakan satu rumah satu Jumantik (G1R1J).

"Melibatkan anggota keluarga berperan menjadi juru pantau jumantik di masing-masing rumah," katanya.

Pemberantasan sarang nyamuk PSN 3M plus. Menguras, menutup dan mendaur ulang. Hindari gigitan nyamuk di lingkungan kerja, sekolah, perkantoran dan tempat umum.

(orb/orb)


Hide Ads