Kolam Retensi Rancabolang, Kota Bandung selain berfungsi sebagai penampung air hujan, juga memiliki fungsi sebagai ruang terbuka hijau (RTH) bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Kecamatan Gedebage dan sekitarnya.
Terdapat pedestrian yang mengelilingi kolam retensi ini. Setiap pagi banyak masyarakat yang beraktivitas, ada yang sekedar duduk di kursi taman sambil berjemur, ada juga warga yang melakukan lari-lari kecil di pedestrian untuk menjaga tubuhnya tetap bugar.
Jika tidak hujan, waktu pagi dan sore merupakan waktu tepat untuk berkunjung ke kawasan kolam retensi ini. Fasilitas umum (fasum) yang ditata Pemkot Bandung tak hanya dibangun kolam retensi, pedestrian dan kursi taman saja, kawasan ini juga sudah rimbun pepohonan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu dibuktikan dari banyaknya pesepeda atau pengendara yang melintas di jalan SOR GBLA kerap berhenti sejenak dan berteduh di bawah rimbunya pepohonan yang ada di kawasan tersebut.
Selain itu, kolam retensi ini menjadi magnet bagi para pemancing yang berburu ikan gratisan. Sepanjang jalan SOR GBLA ini memiliki banyak kolam retensi yang kerap digunakan warga untuk memancing. Tak hanya di pagi, siang, atau sore, mereka juga kerap memancing di kala malam hari.
Namun di balik keindahan kolam retensi ini, ada cerita nahas yang terjadi di kolam retensi ini. Di mana ada dua orang pemancing tewas tenggelam di kolam retensi. Penyebab pemancing ini tenggelam karena masalah sepele, yakni untuk menarik kail yang tersangkut di ranting pohon.
Kejadian nahas dialami dua pemancing berinisial DN dan DS, peristiwa dua orang pemancing tenggelam ini terjadi pada, Kamis (10/10) sekitar pukul 21.07 WIB.
2 Pemancing Tewas
Kasi Keselamatan Diskar PB Kota Bandung John Erwin mengatakan, saat sedang memancing, kail DN tersangkut di ranting yang berada di dalam kolam. Korban lalu, berupaya mengambil kail, namun nahas korban justru terpeleset hingga tenggelam. Saat itulah, DS berupaya membantu DN namun ikut tenggelam ke dalam kolam.
"Korban DN mencoba menolong dan masuk ke kolam sedalam 3 meter. Tetapi kedua korban tidak kembali muncul (lagi) ke permukaan," katanya.
Mendapat informasi mengenai kejadian itu, tim Diskar PB Kota Bandung langsung mengerahkan anggota untuk melakukan evakuasi. Kedua korban kemudian berhasil diangkat dari kolam dengan keadaan meninggal dunia.
"Petugas turun menggunakan tangga untuk mengevakuasi korban. Korban ditarik keluar dari kolam retensi. Korban kemudian dibawa ke RS Sartika Asih," ucap Erwin.
Suara Warga
Pasca kejadian ini, garis polisi dipasang mengelilingi kolam retensi tersebut. Hal itu dilakukan agar tidak ada warga yang berektivitas sementara di sekitar lokasi.
Tidak banyak yang tahu kronologi lengkap dalam kejadian tersebut. Dari informasi yang diterima detikJabar, lokasi tersebut kerap dikunjungi warga untuk memancing. Selai itu, hampir di sepanjang jalan menuju SOR GBLA itu banyak kolam yang berfungsi untuk menampung air.
"Ya memang suka banyak yang mancing dan kegiatannya sampai malam, sampai larut malam," kata Agus (54), salah satu petani yang ditemui detikJabar.
"Ini kolamnya bukan tiga meter lagi, tapi empat meter, dulu bikinnya juga pakai beko," tambah Agus menambahkan.
Agus menyebut, tak hanya warga sekitar Gedebage, warga luar Gedebege juga kerap memancing di lokasi itu. "Banyak ada warga Rancasari, Buahbatu, Sapan, Cileunyi juga ada," ujar Agus.
Agus cukup menyayangkan dengan adanya kejadian tersebut. Pasalnya kawasan tersebut juga kerap dikunjungi warga untuk nongkrong dan olahraga pagi. "Kalau ditutup gini kan, warga jadi nggak bisa gunakan," tambah Agus.
Agus berharap dengan adanya kejadian ini, tidak ada lagi warga yang memancing di malam hari. "Semoga jadi pelajaran aja, apalagi tadi itu malam Jumat," ujarnya.
(wip/mso)