Korban Keracunan Nasi Kotak di Cianjur Bertambah Jadi 71 Orang

Korban Keracunan Nasi Kotak di Cianjur Bertambah Jadi 71 Orang

Ikbal Selamet - detikJabar
Senin, 07 Okt 2024 12:37 WIB
Anak-anak dirawat akibat keracunan massal
Anak-anak dirawat akibat keracunan massal (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Korban keracunan massal di dua desa di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terus bertambah. Tercatat total korban mencapai 71 orang dengan 17 diantaranya masih menjalani perawatan di puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Yusman Faisal, mengatakan jumlah korban terus bertambah hingga Senin (7/10/2024) dini hari. Mereka mengeluhkan gejala pusing, mual, dan muntah-muntah.

"Hingga Minggu (6/10/2024) malam sekitar pukul 10.00 WIB, jumlah pasien sekitar 38 orang. Tapi ternyata setelahnya terus bertambah. Tadi pagi tercatat ada 71 pasien korban keracunan yang dirawat di puskesmas, dengan kebanyakan merupakan anak-anak," kata Yusman, Senin (7/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Yusman, sebagian pasien sudah berangsur pulih dan diizinkan untuk pulang. Namun, sekitar 17 korban keracunan masih ditangani di puskesmas.

"Sebagian besar sudah pulang. Yang masih dirawat di puskesmas ada sebanyak 17 orang. Ditambah ada satu lagi yang dirujuk ke rumah sakit," kata dia.

ADVERTISEMENT

Yusman mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium terkait penyebab pasti keracunan massal tersebut.

"Dugaan sementara dari nasi kotak yang dibagikan dan dikonsumsi para korban. Tapi untuk pastinya apakah dari bumbu, bahan makanan, atau ada faktor lain kami masih menunggu hasil uji laboratorium," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, puluhan anak dari dua desa di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur mengalami keracunan usai menyantap nasi kotak yang dibagikan saat kegiatan muludan, Minggu (6/10/2024).

Informasi yang dihimpun detikJabar, awalnya anak-anak dari 2 Desa yakni Desa Gunungsari dan Kertajaya Kecamatan Ciranjang mengikuti kegiatan muludan di madrasah diniyah pada Minggu pagi.

Setelah kegiatan berakhir pada pukul 12.00 WIB, para siswa diberi nasi kotak berisi nasi, dengan lauk pauk berupa olahan daging ayam, mi, tahu, tempe, dan sayuran.

Sekitar pukul 17.00 WIB, anak-anak dan orangtua yang memakan nasi kotak tersebut mulai mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, dan pusing.

(iqk/iqk)


Hide Ads