Para sopir angkutan kota (angkot) yang beroperasi di perkotaan Garut melakukan aksi mogok beroperasi pada Senin, (7/10/2024). Mereka menuntut beberapa hal kepada pemerintah.
Para sopir angkot ini mogok jalan sejak Senin pagi pukul 08.00 WIB. Mereka kemudian berkumpul di kawasan Bundaran Simpang Lima, Kecamatan Tarogong Kidul dan berunjuk rasa.
"Benar, Saya sebagai DPC Organda Garut memastikan bahwa angkutan di Garut akan melakukan aksi stop operasi," kata Yudi Nurcahyadi, kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJabar di lokasi, Senin pagi sekitar jam 08.30 WIB, massa mulai berkumpul. Di jam tersebut, setidaknya ada seratusan orang yang terdiri dari sopir angkot berbagai jurusan yang melakukan unjuk rasa.
Yudi menjelaskan, keputusan melakukan mogok ini bukan tanpa alasan. Para sopir angkot merasa saat ini berada di bawah ketidakadilan.
"Banyak angkutan ilegal dan odong-odong yang beroperasi tanpa pengawasan, serta minimnya perhatian pemerintah terhadap sektor transportasi, khususnya terkait akses perbankan," ucap Yudi.
Yudi berharap agar pemerintah memberikan solusi terhadap permasalahan ini. Menurut Yudi, para sopir angkot saat ini berharap agar lebih diperhatikan oleh pemerintah.
"Kami juga memohon maaf kepada masyarakat yang terganggu dengan aksi ini. Aksi berlangsung dari jam 08.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB," ungkap Yudi.
Setelah berkumpul di kawasan Bundaran Simpang Lima, seratusan massa ini akan bergeser ke Kantor DPRD Garut di Jalan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul untuk berorasi di sana.
(orb/orb)