Wajah Trotoar Batik di Depan Gedung Sate Tak Lagi Apik

Wajah Trotoar Batik di Depan Gedung Sate Tak Lagi Apik

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Rabu, 02 Okt 2024 13:32 WIB
Kondisi trotoar batik yang sudah luntur dan rusak di area Gedung Sate.
Kondisi trotoar batik yang sudah luntur dan rusak di area Gedung Sate. (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Sekitar tahun 2016, motif batik-batik khas Jawa Barat tergambar di trotoar depan Gedung Sate. Kala itu warnanya masih apik, namun sayang dalam peringatan Hari Batik yang diperingati tanggal 2 Oktober hari ini, kita tak bisa melihat wajah cantiknya.

Warna batiknya sudah pudar, belum lagi dengan kondisi trotoar yang sudah tak sempurna karena banyak yang pecah. Setidaknya, ada delapan motif batik yang terlihat di trotoar ini.

Terlihat dari tulisan yang masih terbaca yakni ada motif Batik Garutan Sedamukti Melati, Batik Kupu-kupu, Batik Sereuh dari Bogor, Batik Garutan Turin Oncom, Batik Gergaji dari Cianjur, Batik Dewa Laut dari Kuningan, Batik Truntum dari Cirebonan, dan Batik Cirebon Mega Mendung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi trotoar batik yang sudah luntur dan rusak di area Gedung Sate.Kondisi trotoar batik yang sudah luntur dan rusak di area Gedung Sate. Foto: Anindyadevi Aurellia

Panggung (32) salah satu warga yang tengah berolahraga di sekitar Gedung Sate, terlihat malah berlari menghindari trotoar batik tersebut. Ia baru kembali berlari di trotoar sebelah kiri (dari arah hadap Gedung Sate) yang kondisinya baru saja diperbaiki.

"Saya malah baru tahu di sana ada corak batiknya. Tapi saya tadi milih lari di jalan soalnya saya tahu di situ trotoarnya belum diperbaiki dan beberapa berlubang. Terus juga kan itu agak terhalang pohon dan pos polisi (dari arah Museum Geologi), larinya di trotoar yang sudah diperbaiki," ucap warga Cihapit itu.

ADVERTISEMENT
Kondisi trotoar batik yang sudah luntur dan rusak di area Gedung Sate.Kondisi trotoar batik yang sudah luntur dan rusak di area Gedung Sate. Foto: Anindyadevi Aurellia

Memang, kondisi trotoar cantik Gedung Sate ini, malah tak kunjung diperbaiki. Padahal, trotoar lainnya sudah mulai dilakukan perbaikan sehingga bisa dipakai para pejalan kaki.

"Iya saya juga baru memperhatikan, padahal kan ini bagus ya memperkenalkan batik. Tapi sayang warnanya pudar, udah agak pecah juga, mungkin bisa di-branding lagi," ucap Panggung.

Beberapa pengunjung yang tengah berfoto di depan Gedung Sate pun mengaku tak tahu adanya trotoar motif batik. Pun beberapa satpam Kantor Gubernur Jabar ini juga tak mampu menunjukkan letak trotoar motif batik.

Hanya satu satpam yang berada di pos dekat trotoar itu, yang bisa menunjukkan. Padahal, sebetulnya trotoar ini cukup ikonik untuk sebuah tempat wisata khas Jabar.

"Kurang lebih itu trotoar sudah ada sejak zaman Pak RK, terus tiga tahunan ke belakang ini lah mulai rusak dan pudar. Iya yang mau diperbarui kan full semua trotoar, tapi baru yang di sebelah sana (arah Jalan Cilamaya)," tutur Alan, Satpam Gedung Sate.

Sementara itu dikonfirmasi detikJabar, Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum Provinsi Jabar, Agus membenarkan bahwa kondisi trotoar batik itu sudah tak sempurna. Ia mengatakan, perbaikan trotoar Gedung Sate memang dilakukan bertahap agar jalurnya secara keseluruhan dapat dilintasi bagi difabel.

"Memang betul, trotoar tersebut sudah rusak. Sehingga kami membuat jalur difabel untuk trotoar Gedung Sate agar semuanya bisa dilintasi teman-teman disabilitas," ucap Agus.

Namun, Agus menjelaskan Pemprov Jabar akan tetap mempertahankan konsep edukasi perkenalan motif batik khas Jabar. Hanya saja, nanti akan ada cara yang berbeda. Saat ini, fokus perbaikan trotoar pun dilakukan terlebih dahulu.

"Nanti yang pecah itu tentu akan diganti aja batu-batuannya, jadi ini fokus karena waktu ada itu (trotoar batik) kan tidak ada jalan difabel. Jadi nanti akan diperbarui dan edukasi motif batik akan dilakukan pengalihan tempat, tapi masih di sekitar Gedung Sate. Untuk saat ini masih dalam proses jadi tidak terbuka untuk umum," sambung Agus menjelaskan.

Trotoar Gedung Sate Bandung yang sudah diperbaiki.Trotoar Gedung Sate Bandung yang sudah diperbaiki. Foto: Anindyadevi Aurellia



(aau/tey)


Hide Ads