Niat menjadi sarjana tak kesampaian bagi Kimberly Tanus. Sebab wanita berumur 21 tahun itu diketahui meninggal di sebuah indekos di kawasan Kecamatan Coblong, Kota Bandung, pada Selasa (1/10/2024) pagi.
Kimberly sendiri diketahui merupakan mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB). Kimberly diketahui merupakan mahasiswi Prodi TeknikFisika, Fakultas Teknologi Industri, angkatan 2021.
Baca juga: Mahasiswi ITB Ditemukan Meninggal di Indekos |
Dugaan penyebab meninggalnya Kimberly diungkap penjaga indekos bernama Yani. Menurut Yani, Kimberly suda lama sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini anak, kata ibunya kemarin sempat ngeluh, penyakitnya memang sudah parah, sebadan-badan, dia alergi," kata Yani kepada wartawan.
Yani juga sempat diperlihatkan obat gatal milik Kimberly oleh ibunya dan ibunya meminta bantuan kepadanya untuk memantau kesehatan anaknya yang sudah sejak Maret lalu sakit-sakitan.
"Sudah sakit anaknya, dilihatin resepnya, sudah tingkat tinggi, (ibunya bilang) 'tolong bantu saya karena ayahnya stroke'," ungkapnya.
Menurut Yani, Kimberly selama ini tertutup dan jarang ngbrol seperti mahasiswa lainnya. "Kita hanya say hay saja, enggak sama dengan yang lain," ujarnya.
Dalam kejadian ini, jasad korban sudah diboyong ke Rumah Sakit Sartika Asih Kota Bandung oleh Inafis Satreskrim Polrestabes Bandung.
Kapolsek Coblong Kompol Riki Erikson membenarkan kejadian ini. Saat ini korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.
"Iya betul, diduga sakit," kata Riki.
Penjelasan ITB
Humas ITB Naomi Kuswanto turut membenarkan kemungkinan Kimberly meninggal karena sakit. Hal ini juga diketahui teman-teman Kimberly.
"Berdasarkan informasi yang diterima, mendiang masih sempat berkomunikasi dengan orang tua dan teman-temannya pada hari Minggu, 29 September 2024 lalu dan mengeluhkan kondisi kesehatan yang kurang baik," kata Naomi dikonfirmasi detikJabar, Selasa (1/10/2024).
Naomi mengungkapkan, pada Senin (30/9/2024), keluarga berusaha menghubungi Kimberly, tetapi tidak mendapat tanggapan dan di hari yang sama. Kimberly juga tidak menghadiri perkuliahan, sehingga teman-temannya menduga Kimberly sedang beristirahat karena sakit.
"Kekhawatiran semakin meningkat pada hari Selasa 1 Oktober 2024 pagi, ketika orang tua Kimberly belum juga menerima kabar. Mereka kemudian meminta bantuan ibu kos untuk membangunkannya karena jadwal kuliah pagi. Pengurus kos yang diminta untuk memeriksa, mendapati pintu kamar tidak terkunci dan Kimberly ditemukan dalam posisi tertelungkup," ungkap Naomi.
Saat ditemukan, pengurus kos tidak berani mendekati korban. Hal itu lalu dilaporkan ke pengurus RT. Setelah itu, kejadian tersebut dilaporkan ke polisi.
"Tim medis yang datang bersama polisi menyatakan bahwa Kimberly telah meninggal dunia. Setelah mendapatkan kabar mengenai meninggalnya Kimberly, Institut Teknologi Bandung langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pihak berwenang untuk memastikan seluruh proses penanganan berjalan lancar," jelas Naomi.
Dalam hal ini, ITB juga memberikan bantuan dalam hal pengurusan jenazah, santunan kedukaan, serta dukungan moril bagi keluarga.
"Kami mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga dan kerabat yang ditinggalkan. ITB akan terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa semua proses penanganan berjalan dengan baik dan sesuai prosedur," tuturnya.
"Kami juga memohon dengan hormat agar semua pihak menghormati privasi keluarga di masa duka ini," pungkasnya.
(wip/orb)