Nasib Nurlela untuk mencari nafkah di luar negeri, tak berakhir mujur. Warga Dusun Sukajaya, Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, ini diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh majikannya.
Nurlela yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) itu, kini terbaring di rumah sakit di Jeddah, Arab Saudi. Kabar penganiayaannya terungkap lewat video yang beredar di pesan berantai.
Dalam video yang dilihat detikJabar pada Senin (30/9/2024), seorang pria tengah merekam dan menunjukkan luka di sekujur tubuh PMI tersebut. Dalam video nampak luka yang dialami Nurlela mulai dari kaki hingga kepala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini masalah dijanjikan kerja, korban ini disiram, payudaranya juga disiram, kaki semuanya habis. Bibir juga dibakar, semuanya bengkak, kepala juga, ditonjok, disetrika," kata pria dalam video itu.
Nurlela diketahui pergi bekerja ke Jeddah Saudi Arabia sejak 2018 lalu. Dia dikontrak kurang lebih selama enam tahun. Sepengetahuan keluarga, Nurlela habis kontrak kerja pada 17 September 2024 kemarin.
Namun rupanya, Nurlela mengalami penyekapan dan penganiayaan sejak putus kontrak 16 September lalu. Perilaku keji itu ia terima dari majikannya yang merupakan pasangan warga negara Yaman dan Bangladesh.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang Rosmalia Dewi. Ia pun mengungkap fakta yang lebih memilukan, Nurlela diduga dijebak oleh teman sesama PMI yang awalnya juga menjadi korban penyekapan oleh majikan tersebut.
"Jadi sejak mendengar kabar korban mengalami penyiksaan itu, Yuli adik korban melaporkan hilangnya Nurlela ke KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) Jeddah. Hingga akhirnya pada 26 September 2024, Nurlela berhasil melarikan diri dari rumah penyekapan dan meminta pertolongan untuk kembali ke tanah air," ujar Ros.
Sampai akhirnya, video Nurlela viral pada kemarin Minggu (29/9) lalu. Dari situ lah Disnaker mengantongi identitas Nurlela dan menindaklanjutinya. Dijelaskan Ros, pelaku penyekapan dan penganiayaan itu kini sudah diamankan pihak kepolisian Saudi Arabia sejak Nurlela dievakuasi pihak KJRI.
"Kedua pelaku, yang telah menyekap dan menganiaya TKW tersebut, kini sudah diamankan oleh polisi Arab Saudi, sejak ibu Nurlela dievakuasi ke KJRI," tuturnya.
Baca juga: Statisik Menggila Tyronne del Pino |
Hingga kini, Ros menuturkan, kondisi Nurlela dalam perawatan dan sudah membaik. Pihaknya merencanakan untuk memfasilitasi Nurlela kembali pada pekerjaannya.
"Kondisinya dalam perawatan dan mulai membaik, tim Disnakertrans Karawang akan terus bekerja cepat dan maksimal untuk mendampingi Nurlela dan keluarga. Dan kami juga memfasilitasi Nurlela agar kembali mendapatkan pekerjaan sesuai keahliannya," ujar dia.
(aau/iqk)