Menanti Gedung Sekolah untuk Siswa SMPN 60 Bandung

Round-Up

Menanti Gedung Sekolah untuk Siswa SMPN 60 Bandung

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 28 Sep 2024 08:03 WIB
Tempat belajar siswa SMPN 60 Kota Bandung
Tempat belajar siswa SMPN 60 Kota Bandung. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Terik Matahari merayap pelan di atas pohon rindang yang menjadi pelindung bagi siswa-siswa SMPN 60 Bandung. Sejak tahun 2018, gedung sekolah yang mereka impikan tak kunjung berdiri.

Alih-alih belajar di ruang kelas permanen, mereka menempati teras sekolah dasar SDN 192 Ciburuy, di Kecamatan Regol, Kota Bandung. Di bawah pohon dan lorong sekolah, mereka mencari ilmu, berjuang menghadapi kondisi darurat pendidikan.

Rita Nurbaini, Humas SMPN 60 Bandung, mengisahkan bagaimana para siswa menyesuaikan diri dengan keadaan yang serba terbatas ini. "Paham (kondisi sekolah), paham sih, ketika mereka daftarkan anaknya ke sini, tidak akan maksimal untuk dilayani karena memang bangunan tidak ada," katanya kepada detikJabar, Jumat (27/9/2024). Meski belajar dengan menggelar terpal plastik di bawah pohon, para siswa dan orang tua tetap bersabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SMPN 60 Bandung memiliki 9 rombongan belajar (rombel), namun SD yang mereka tumpangi hanya menyediakan 7 ruang kelas. Alhasil, dua kelas terpaksa belajar di luar ruangan. Tak hanya itu, ruang kepala sekolah, ruang guru, dan tata usaha (TU) terpaksa digabung dalam satu ruangan. "Guru ada 14 orang, TU dan caraka jadi semuanya 19 orang," tambah Rita.

Di siang hari, saat matahari sedang tinggi, siswa-siswa ini menyemut di lapangan SDN 192 Ciburuy, tanpa upacara bendera seperti sekolah pada umumnya. Bahkan saat hujan turun, mereka kerap terpaksa bubar dari tempat belajar darurat mereka.

ADVERTISEMENT

"Di bawah pohon satu dan di teras pakai terpal, kalau hujan ke pinggir bubar. Kadang satu ruangan digunakan dua kelas atau gunakan lorong sekolah," lanjut Rita.

Meski kondisi mereka jauh dari ideal, Rita mengungkapkan rasa syukurnya. Para guru tetap berusaha menjalankan tugas mulia mereka, mendidik para siswa dalam keterbatasan. Harapan untuk memiliki bangunan sekolah yang layak tetap ada, namun hingga saat ini belum ada kepastian kapan impian itu terwujud.

"Harapan ya punya bangunan sekolah, kasihan juga buat siswa, guru dan anak-anak juga ingin pagi, tapi kita jalani," pungkasnya.

(sya/iqk)


Hide Ads