Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Dikky Achmad Sidik dilantik sebagai Pjs Bupati Bandung. Ia menggantikan posisi Bupati Bandung, Dadang Supriatna.
Pelantikan itu dilakukan oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin di Aula Gedung Sate pada Selasa (24/9/2024). Pelantikannya ini bukan tanpa alasan. Dikky mengaku dapat tugas khusus untuk mengurus hal-hal terkait pengairan di Bandung.
"Amanat Pak Gubernur juga bagaimana saya menjaga berkaitan dengan sumber daya air, baik dari sisi air bakunya, konservasi seperti apa, dan yang utama adalah menjaga berkaitan dengan bencana hidrometeorologi. Kami akan koordinasi dengan BPPB setempat, yang paling utama adalah bagaimana mitigasi resiko itu, jadi jangan sampai kalau ada kejadian apa-apa, resiko sekecil apapun," ucap Dikky.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Dikky pun mengaku bakal fokus pascagempa yang melumpuhkan wilayah Kertasari. Saat ditanya soal kemungkinan wilayah Kabupaten Bandung akan dibuat hunian sementara (Huntara), Dikky mengaku akan mempertimbangkannya.
"Nanti saya mungkin nunggu laporan dulu dari BPBD seperti apa, terus juga komunikasikan dengan BPBD, baru kita nanti akan mengambil langkah seperti apa. Jadi kita akan terus berkoordinasi dengan BPBD, berkaitan dengan perumahan seperti itu. Karena saya baru, jadi belum mengecek langsung berkaitan dengan tindakan itu. Yang jelas bahwa penanganan harus segera karena ini sudah mulai masuk ke musim hujan. Kasian juga masyarakat jangan sampai terlambat penanganan khususnya rumah-rumah," kata Dikky.
Menurutnya, tugas yang diemban kali ini harus membereskan segala persoalan mendesak yang tengah mengepung Kabupaten Bandung. Hal ini yang membuatnya bakal masih fokus dengan penanganan bencana di Kertasari.
Meski begitu, Dikky mengatakan tak bakal banyak berangan dengan program yang butuh waktu lama untuk realisasinya. Sebab, Bey telah berpesan pada para Pjs agar tidak ada program baru, namun meningkatkan program yang sudah ada.
Di samping itu, Dikky juga dititipi pesan agar memastikan netralitas ASN Kabupaten Bandung. Mengingat dalam periode sebelumnya dijabat oleh Dadang dan Sahrul, yang keduanya memilih kembali mencalonkan diri namun sama-sama sebagai Calon Bupati Bandung.
"Kami diamanatkan menjaga ketentraman, ketertiban, terutama berkaitan dengan pilkada. Bagaimana menjaga netralitas ASN yang ada di Kabupaten Bandung, menjamin bahwa semuanya berjalan sesuai dengan yang sudah ditentukan. Otomatis saya harus meyakinkan semua, khususnya perangkat daerah meyakinkan semua ASN yang ada di Kabupaten Bandung itu netral tidak memihak siapapun," ucapnya.
"Jadi supaya perlaksanaan pilkada ini tertib. Itu yang harus saya tekankan ke OPD untuk menjaga stafnya, untuk menjaga netralitasnya. Nanti saya petakan dulu strateginya. Walaupun saya mantan di, maksudnya dulu eks Kabupaten Bandung, tapi kan pasti sudah berubah. Saya harus mengetahui kondisi di sana," sambung dia.
(aau/dir)