Tiga Korban Tewas Tertabrak Kereta di Karawang Ternyata Satu Keluarga

Tiga Korban Tewas Tertabrak Kereta di Karawang Ternyata Satu Keluarga

Irvan Maulana - detikJabar
Senin, 23 Sep 2024 14:57 WIB
Lokasi kecelakaan kereta api yang tewaskan 4 orang di Karawang
Lokasi kecelakaan kereta api yang tewaskan 4 orang di Karawang. Foto: Irvan Maulana/detikJabar
Karawang -

Sebanyak empat orang tewas tertabrak kereta di Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang. Tiga dari empat korban itu merupakan satu keluarga, sementara satu korban lainnya orang yang hendak memberikan pertolongan.

Kapolsek Kotabaru Iptu Suherlan menuturkan keempat korban kini sudah selesai menjalani autopsi, dan sudah dikebumikan di TPU terdekat dengan kediamannya. "Korban dari kemarin sudah dilakukan identifikasi, dan selesai menjalani autopsi, hari ini semuanya sudah dikebumikan," kata Iptu Suherlan saat dikonfirmasi detikJabar, Senin (22/9/2024).

Saat ini, pihaknya juga mengklaim kondisi di lokasi kejadian sudah kondusif, serta kondisi psikis keluarga korban sedang dalam tahap pemulihan. "Kalau kondisi lokasi TKP sudah kondusif, untuk kondisi psikis keluarga korban pasti terguncang yah, tapi sudah dalam tahap pemulihan," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suherlan menjelaskan ketiga korban merupakan satu keluarga yakni, MA (7), TA (9) dan AA (37). Yang saat kejadian tengah menyebrang pulang dari olahraga pagi.

"Korban itu keluarga, MA adik dari TA, dan AA merupakan ibu dari MA dan TA, untuk satu korban bernama Sahaman ini warga sekitar yang saat itu melihat kejadian berusaha menolong korban," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sekadar diketahui, empat orang tewas tertabrak Kereta Api Fajar Utama, di kilometer 73 arah Cirebon menuju Jakarta, tepatnya di Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (22/9/2024) pukul 07.00 WIB.

Saat ini, kata Suherlan, pihaknya bersama dengan pemerintah setempat juga tengah berupaya untuk menyosialisasikan kepada warga sekitar agar menjauhi jalur kereta.

"Sebenarnya jalur kereta ini kan dilindungi, tapi mungkin masyarakat belum paham sehingga kita bersama pemerintah desa setempat juga berupaya mensosialisasikan kembali atas bahayanya menyebrang di rel kereta, apa lagi dilakukan dengan sembarangan," pungkasnya.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads