Mengapa Perut Keroncongan Saat Lapar? Ini Penyebabnya

Mengapa Perut Keroncongan Saat Lapar? Ini Penyebabnya

Ghina Aliyah Fatin Desira - detikJabar
Minggu, 22 Sep 2024 06:30 WIB
perut bunyi
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Bandung -

Pernahkah detikers merasa malu saat berada di tempat umum atau sedang ada acara penting, tiba-tiba perutmu mengeluarkan suara "krucuk-krucuk"? Bunyi ini sering disebut dengan "keroncongan". Momen ini seringkali membuat malu, tetapi sebenarnya ini adalah hal yang normal dan alami.

Perut yang berbunyi, terutama saat lapar, adalah bagian dari sistem pencernaan yang bekerja. Namun, apa sebenarnya yang terjadi hingga perut bisa berbunyi saat kita lapar?

1. Apa Itu Bunyi Perut?

Dilansir dari Medical News Today, bunyi perut secara medis dikenal sebagai borborygmi adalah suara yang dihasilkan oleh gerakan otot-otot di saluran pencernaan. Saat perut dan usus mencerna makanan, mereka bekerja secara konstan, menggerakkan makanan dan cairan melalui saluran pencernaan menggunakan kontraksi yang disebut peristaltik. Bunyi ini tidak hanya terjadi saat kita lapar, tetapi bisa juga muncul ketika pencernaan sedang berjalan. Namun, suara tersebut menjadi lebih terdengar dan jelas ketika perut kosong karena tidak ada makanan yang dapat meredam suara gerakan peristaltik tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Mengapa Perut Bunyi Ketika Lapar?

Ketika detikers lapar, otak mengirim sinyal ke sistem pencernaan untuk mulai mempersiapkan tubuh untuk makan. Proses ini disebut sebagai refleks gastrokolik, yang menyebabkan otot-otot di perut dan usus berkontraksi meskipun tidak ada makanan di dalamnya. Ketika tidak ada makanan yang mengisi saluran pencernaan, udara dan cairan di perut akan ikut bergerak selama proses peristaltik, sehingga menghasilkan bunyi yang kita dengar sebagai "keroncongan". Secara lebih rinci, berikut alasan utama kenapa perut berbunyi saat lapar:

  • Respons otak terhadap rasa lapar: Otak kita sangat cerdas. Ketika kadar glukosa dalam darah mulai menurun (tanda tubuh membutuhkan energi), otak akan mengirimkan sinyal ke saluran pencernaan untuk mulai mempersiapkan pencernaan makanan. Proses ini menciptakan gerakan peristaltik, meskipun perut masih kosong.
  • Gas dan cairan: Ketika tidak ada makanan yang mengisi perut, udara dan cairan yang ada di dalam saluran pencernaan akan ikut bergerak bersama gerakan peristaltik. Pergerakan gas dan cairan ini menghasilkan suara borborygmi.

3. Apakah Bunyi Perut Selalu Menandakan Lapar?

Tidak selalu! Meskipun bunyi perut sering terjadi saat lapar, suara ini juga bisa muncul karena alasan lain, seperti:

ADVERTISEMENT
  • Pencernaan makanan: Setelah makan, perut dan usus bekerja keras untuk mencerna makanan. Gerakan peristaltik yang kuat bisa menghasilkan bunyi, terutama jika ada gas di dalam saluran pencernaan.
  • Gas berlebihan: Makanan tertentu, seperti kacang-kacangan, kubis, atau minuman berkarbonasi, dapat menyebabkan produksi gas berlebih di perut dan usus. Gas ini bisa bergerak di sepanjang saluran pencernaan, menimbulkan bunyi saat bercampur dengan cairan dan makanan yang sedang dicerna.
  • Stres atau cemas: Rasa cemas atau stres bisa memengaruhi sistem pencernaan. Ketika kamu merasa gugup, tubuh memicu produksi asam lambung dan mempercepat gerakan peristaltik, yang bisa menghasilkan bunyi perut bahkan ketika kamu tidak lapar.

4. Bagaimana Cara Mengatasi Perut Bunyi?

Jika kamu merasa perut sering berbunyi di saat yang tidak tepat, berikut ada beberapa cara untuk mengatasinya:

  • Makan dalam porsi kecil tetapi sering. Hal ini akan menjaga perut tetap terisi dan mencegah keroncongan terjadi.
  • Hindari makanan yang dapat menyebabkan produksi ngas berlebih di saluran pencernaan seperti kacang-kacangan, kubis, dan makanan berlemak. Menghindari makanan ini dapat membantu mengurangi bunyi perut yang disebabkan oleh gas.
  • Minum air putih secara teratur dapat membantu memperlancar pencernaan dan meredam bunyi perut. Selain itu, air putih juga membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
  • Jika bunyi perut disebabkan oleh stres atau kecemasan, cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga. Mengendalikan stres dapat membantu mengurangi respon tubuh terhadap kecemasan, termasuk bunyi perut yang tidak diinginkan.

5. Kapan Harus Khawatir?

Bunyi perut biasanya tidak berbahaya dan merupakan bagian normal dari fungsi tubuh. Namun, jika disertai dengan gejala lain seperti rasa sakit, kembung, diare, atau sembelit, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Menurut Mariadi dan Wibawa dalam Journal of Internal Medicine, gejala tersebut bisa menjadi tanda adanya masalah pada sistem pencernaan, seperti irritable bowel syndrome (IBS), intoleransi makanan, atau gangguan lain pada usus.

Setelah memahami bagaimana bunyi perut muncul dan cara mengatasinya, kamu tak perlu panik lagi jika perut mulai "bernyanyi" di situasi penting. Bunyi tersebut hanyalah tanda bahwa tubuh sedang mempersiapkan diri untuk menerima energi baru dari makanan!

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads