Rutan Kelas I Bandung melakukan serangkaian upaya guna mencegah penyakit menular di dalam penjara. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Pemeriksaan kesehatan dilakukan tim medis Puskesmas Ibrahim Adjie, Kota Bandung. Ada 500 warga binaan yang dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan meliputi skrinning Hepatitis C, Sifilis dan HIV.
Kepala Rutan Kelas I Bandung Suriyanta Leonardo Situmorang mengatakan, kegiatan ini merupakan kerjasama antara Rutan Kelas I Bandung dengan UPTD Puskesmas Ibrahim Adjie dan Dinas Kesehatan Kota Bandung dengan target 500 orang warga binaan untuk dilakukan skrinning.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rutan Bandung telah memiliki Klinik Pratama yang sudah memiliki izin operasional, dalam memberikan layanan kesehatan kepada warga binaan kami melakukan sinergitas serta mendapat dukungan dari stakeholder terkait" kata Leonardo, Jumat (20/9/2024).
Warga Binaan dengan hasil pemeriksaan positif akan dilakukan pemeriksaan lanjutan serta pengobatan lebih intensif.
"Tidak berhenti di situ, implementasi layanan kesehatan promotif dan preventif kami gencarkan kepada seluruh warga binaan beserta petugas dengan menciptakan budaya kerja positif melalui penataan kerapihan dan kebersihan lingkungan kerja maupun lingkungan blok hunian," katanya.
Sebelumnya juga, Rutan Kelas I Bandung memberikan pembinaan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) mengenai pentingnya menjaga keamanan. Sesuai arahan, mereka diingatkan supaya menjaga etika hingga kebersihan di kamar blok hunian.
KPR Rutan Kelas I Bandung Trian Pratikta memberikan pengarahan itu secara langsung untuk para WBP. Ia menegaskan, upaya tersebut menjadi bagian deteksi dini terhadap gangguan keamanan dan ketertiban di rutan Bandung.
"Kami mengumpulkan perwakilan warga binaan pemasyarakatan (WBP) dari seluruh kamar hunian, untuk menerima pengarahan perihal menjaga etika dan kebersihan," terang Triana.
(dir/dir)