Bakal calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, berencana selesaikan persoalan di Jabar dengan terintegrasi, khususnya di bidang kebutuhan dasar kesehatan masyarakat.
"Di Jawa Barat tidak boleh ada lagi masyarakat yang sakit, namun tidak terobati karena permasalahan keuangan, RT harus tahu warganya sakit apa. Dan ini harus diselesaikan dengan terintegrasi," kata Dedi, usai acara KDM Menyapa, di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Rabu (18/9/2024).
Cara penyelesaiannya, kata Dedi, dilakukan dengan terintegrasi, baik dari tingkat kelurahan/desa hingga tingkat provinsi dengan sistem anggaran dari APBD dan pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Uang belanjanya (APBD) dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, maka berbondong-bondong swasta akan memberikan bantuan (CSR), bahkan di setiap kecamatan puskesmas harus ada rawat inap. Dan seluruh kabupaten/kota harus ada lab yang setara dengan milik swasta, dan saya turunkan ke tingkat kecamatan yang juga harus ada lab," kata dia.
Hal itu dilakukan karena mayoritas masyarakat Jawa Barat saat ini belum familiar dengan lab, sehingga tanpa disadari banyak masyarakat kurang mampu mengidap penyakit berbahaya karena lambat ditangani.
"Masyarakat Jawa Barat saya yakin jarang di lab, sehingga berpikirnya jangan-jangan ini disantet. Padahal itu penyakit yang tidak pernah diketahui tanpa disadari jadi kronis karena tidak pernah di lab, maka dari itu seluruh kecamatan (puskesmas) juga harus ada lab," pungkasnya.
(iqk/iqk)