Ngerinya KK Park, 'Sarang Penipu' Tempat Samsul Disekap di Myanmar

Ngerinya KK Park, 'Sarang Penipu' Tempat Samsul Disekap di Myanmar

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 12 Sep 2024 14:14 WIB
Korban yang diduga jadi korban TPPO
Samsul, korban yang diduga jadi korban TPPO (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Bandung -

Sebanyak 11 warga Kabupaten Sukabumi diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan disekap di Myanmar. Kementerian Luar Negeri menduga kuat para WNI tersebut berada di Hpa Lu, wilayah terpencil di Myawaddy, Myanmar.

Salah satu korban, Samsul (39) sempat mengirimkan titik lokasi terakhir keberadaanya kepada keluarganya di Sukabumi melalui aplikasi perpesanan. Pesan itu dikirim pada akhir Agustus 2024 lalu.

"Akhir bulan Agustus itu paman saya ngirim ke ibu saya. Mengabari di sana itu nelepon sambil nangis ingin pulang, ada sekitar satu bulan ke belakang," kata Dani Ramdani (23) selaku sepupu korban kepada detikJabar, Kamis (12/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasutri asal Jakarta Pernah Disekap di Lokasi yang Sama

Dilihat detikJabar dari titik koordinat peta yang dikirim Samsul, ia berada di sebuah kawasan perumahan vertikal yang disebut KK Park (Taman KK) di Myawaddy, Myanmar.

Berdasarkan laporan dari BBC, KK Park kerap disebut sebagai 'kota kecil' yang di dalamnya terdapat gedung-gedung bertingkat yang berisi 'ratusan hingga ribuan' perusahaan.

ADVERTISEMENT

Di kompleks perumahan dan industri itu pula, sepasang pasutri asal Jakarta pernah menjadi korban dengan skema yang sama pada 2023 lalu, yakni penawaran kerja yang berakhir dengan penyekapan dan paksaan untuk bekerja sebagai scammer atau dijerat ke investasi bodong.

Lokasi Samsul berada di sebuah kompleks bangunan dengan atap berwarna oranye, yang berjajar. Lokasinya hanya berjarak kurang lebih 500 meter ke arah timur laut dari pasangan pasutri asal Jakarta yang disekap pada 2023 lalu.

Laporan dari BBC, KK Park ternyata terkenal sebagai tempat penampungan korban perdagangan manusia, yang menjalankan cyber scamming di bawah tekanan dan siksaan. Hampir di setiap sudut gedung-gedung di kawasan KK Park dijaga petugas yang dilengkapi senjata laras panjang.

Dilihat dari topografinya, KK Park berada di perbatasan Myanmar dan Provinsi Tuk, Thailand. Kedua negara tersebut hanya terhalang oleh Sungai Moei. Dari sejumlah laporan, korban-korban diantar melalui jalur Thailand.

Putus Komunikasi

Dani bercerita, komunikasi antara keluarga dengan Samsul sudah terputus sejak September. Adapun sebelumnya, komunikasi mereka terbatas hanya 15 menit.

"Kalau komunikasi itu paling via telepon, tidak lama sih hanya 15 menit dikasih jatah pegang handphone. Jadi dikasih jatah itu cuman 15 menit," ujarnya.

Selama bekerja di Myanmar, Samsul bekerja sebagai scammer online. Tiga bulan pelatihan hanya diberi makan tanpa upah. Setelah satu bulan bekerja, ia juga mengalami pemotongan gaji.

"Terakhir dia bercerita terkait gaji, ketika ada kesalahan itu dipotong, bahkan kesalahan satu menit pun langsung potong gaji. Tapi terkait lebih rincinya dia nggak menjelaskan ke pihak keluarga karena takut atau kenapa," kata dia.

Sebelumnya, permasalahan tersebut sudah sampai ke Kementerian Luar Negeri. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan KBRI Yangon.

"Diduga kuat para WNI tersebut berada di Hpa Lu, wilayah terpencil di Myawaddy, Myanmar. Wilayah tersebut adalah lokasi konflik bersenjata dan saat ini dikuasai pihak pemberontak," tulis Kemenlu melalui keterangan tertulisnya.

KBRI Yangon juga telah menindaklanjuti dengan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan otoritas Myanmar. KBRI juga telah melakukan komunikasi informal ke jejaring yang berada di Myawaddy.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads