Jembatan apung terbuat dari kayu rusak diterjang air sungai Citarum, Rabu (11/9/2024). Jembatan tersebut merupakan penghubung dari Kampung Cijeruk, Bojongsoang dan Kampung Mekarsari, Baleendah.
Pantauan detikJabar, nampak jembatan tersebut terbuat dari kayu. Kemudian di bawahnya terdapat pelampung yang terbuat dari drum berwarna biru. Jembatan tersebut juga diperkuat dengan menggunakan tali di berbagai sisi.
Akses jembatan apung tersebut saat ini telah ditutup. Dengan adanya peristiwa tersebut saat ini warga harus berputar arah ke jembatan lainnya yang tak jauh dari jembatan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Area jembatan yang ambruk berada di dekat ke arah Kampung Mekarsari. Kemudian beberapa material kayu nampak masih menggelantung dan belum dilakukan evakuasi.
![]() |
Terlihat arus air sungai Citarum mengalir dengan kencang. Nampak debit air pun masih belum terjadi penurunan.
Warga setempat, Agus Alek (32) mengatakan, jembatan tersebut awalnya mengalami kemiringan. Kemudian setelah itu lalu lintas di jembatan tersebut dihentikan sementara.
"Kejadiannya dari jam setengah 11 itu sudah ada bunyi, baru ambruk. Jadi awal itu pertama jembatan agak miring. Soalnya banyak sampah juga yang numpuk. Terus air semakin banyak sama sampah, terus ngehantem lagi drum. Akhirnya kayak gini (ambruk)," ujar Agus, saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (11/9/2024).
Agus mengaku setelah mengalami kemiringan warga setempat berinisiatif membetulkan jembatan tersebut. Namun jembatan tersebut semakin tidak kuat menahan derasnya air dan sampah yang ada di sungai.
"Jadi ada suara-suara ngehantem itu dari sampah sama airnya. Terus kayunya tiba-tiba krekek-krekek. Akhirnya ambruk dan enggak ada korban alhamdulillah," katanya.
Menurutnya jembatan tersebut dibangun merupakan hasil swadaya masyarakat. Pasalnya akses tersebut menghubungkan Kampung Cijeruk, Bojongsoang dan Kampung Mekarsari, Baleendah.
"Jadi jembatannya setiap hari aktif. Tapi sekarang terputus karena ada keadaan kayak gini," jelasnya.
Pihaknya mengungkapkan hujan dengan intensitas tinggi melanda kawasan tersebut. Sehingga debit air sungai Citarum terus mengalami kenaikan.
"Iya air sungai ini naiknya dari tadi malam mah ada," kata Agus.
Agus berharap pemerintah bisa melakukan pembangunan jembatan tersebut secara permanen. Sehingga masyarakat bisa menggunakan akses tersebut dengan aman dan nyaman.
"Keinginan sih jembatan ini permanen, supaya aman gitu yang lewat, warga lewat nyaman," pungkasnya.
(yum/yum)