Geger Penjaga Vila Bandung Ditemukan Tewas Membusuk di Atas Sofa

Geger Penjaga Vila Bandung Ditemukan Tewas Membusuk di Atas Sofa

Yuga Hassani - detikJabar
Senin, 09 Sep 2024 13:25 WIB
TKP Penemuan mayat penjaga vila di Bandung
TKP Penemuan mayat penjaga vila di Bandung (Foto: Istimewa)
Kabupaten Bandung -

Warga Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung digegerkan temuan mayat membusuk di sebuah vila. Mayat tersebut diketahui merupakan pria berinisial MRM (52) yang merupakan penjaga vila.

Mayat tersebut ditemukan warga pada Senin (9/9/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. Polisi telah mendatangi TKP dan melakukan olah TKP.

"Iya tadi penemuannya sekitar jam 10an siang. Jenazah itu adalah penjaga villa inisial MRM. Jajaran tim Inafis juga langsung merapat ke lokasi kejadian," ujar Kapolsek Pasirjambu AKP Suminta kepada detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa penemuan tersebut bermula saat salah satu tetangga vila inisial A tidak pernah melihat kembali sosok MRM beberapa hari. Kemudian saksi A tersebut melaporkan kepada RT dan Kadus 4.

"Saksi A merasa curiga tidak pernah melihat korban selama kurang lebih 10 hari terakhir. Saksi A biasanya bertemu korban setiap pagi keluar Vila dan Duduk mengobrol dengan saksi A didekat Vila," katanya.

ADVERTISEMENT

Suminta menjelaskan setelah itu saksi A, ketua RT, Kadus, dan warga lainnya melakukan pengecekan ke vila tersebut. Kemudian saat membuka kunci vila tersebut dalam keadaan tidak terkunci.

"Saksi mencium bau yang menyengat dan melihat mayat yang diduga korban sudah dalam keadaan membusuk dengan posisi terlentang di atas kursi sofa," jelasnya.

Setelah itu para saksi dan warga langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Pasirjambu. Kemudian jajaran Polsek dan tim Inafis Polresta Bandung langsung melakukan olah TKP.

"Saksi U yang merupakan keluarga korban, terakhir mengunjungi korban pada bulan Agustus dan korban pun memiliki riwayat penyakit batuk," ucapnya.

Suminta mengungkapkan dari hasil olah TKP di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan akibat senjata tajam atau benda tumpul. Kata dia, korban murni meninggal dunia karena penyakitnya.

"Jadi memang bukan korban pembunuhan, dugaan sementara korban meninggal dunia karena memiliki riwayat penyakit," jelasnya.

"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan tindakan autopsi terhadap korban dan menerima kejadian ini bahwa korban meninggal disebabkan karena sakit. Selanjutnya perwakilan pihak keluarga membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi," pungkasnya.




(dir/dir)


Hide Ads