Era digitalisasi memaksa setiap golongan masyarakat untuk ikut beradaptasi. Terlebih, media sosial jadi salah satu platform penting untuk dipahami termasuk oleh tenaga pendidik.
Di Cianjur, tenaga pendidik mulai dari kepala sekolah SMP hingga tenaga pendidik di pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) dibekali ilmu soal media. Mulai dari media sosial hingga pemahaman soal ilmu jurnalistik. Pembekalan ini dilakukan oleh PWI hingga forum media sosial di Cianjur.
Bupati Cianjur Herman Suherman pun memahami betul pentingnya peran media di era digitalisasi ini. Sehingga, dia mendukung pembekalan ilmu tersebut khususnya bagi tenaga pendidik di Cianjur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan ada kegiatan ini yang mana kalau lihat situasi di media sosial saat ini ya antara yang benar dan salah sudah kelihatan. Mudah-mudahan dengan seperti ini nanti mereka akan tahu kode etik apa yang harus dimasukkan apa yang tidak boleh dimasukan," ujar Herman di Cianjur, Kamis (5/9/2024).
Herman menuturkan tenaga pendidik perlu saat ini dituntut untuk memahami media sosial seiring perkembangan zaman. Agar tak kebablasan, para tenaga pendidik perlu diberi pemahaman soal batasan-batasan yang harus dilakukan.
"Jadi mudah-mudahan ketika kepala sekolah sudah paham dalam bermedia sosial dan peran media dengan kode etiknya bisa disebarkan kepada yang lainnya, terutama untuk anak didiknya dan guru yang lain-lain," katanya.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Cianjur Ruhli Solehudin. Menurutnya, kegiatan tersebut dapat menambah wawasan Kepsek SMP dan PKBM dalam menggunakan media sosial.
"Pelatihan ini bertujuan untuk peningkatan skill dalam mengolah media sosial serta mengenal ilmu terkait kode etik jurnalistik," tuturnya.
Ketua PWI Cianjur Ahmad Fikri menambahkan pelatihan ini diberikan lantaran pihaknya kerap mendapat keluhan yang berkaitan dengan profesi jurnalis.
"Kegiatan ini dilakukan, sebab adanya keluhan dari setiap sekolah tentang adanya kenakalan-kenakalan wartawan dan media yang tidak mempunyai badan hukum. Maka dari itu kita lakukan pelatihan ini agar mereka bisa memilah mana wartawan yang baik dan yang bener," ungkap dia.
(dir/dir)