Tim pengacara Peradi bersama Kang Dedi Mulyadi (KDM) menjenguk terpidana kasus tewasnya Vina dan Eky, Sudirman di Lapas Banceuy, Kota Bandung. Dalam pertemuan tersebut, terungkap Sudirman yang selama ini dianggap gangguan mental ternyata tidak sepenuhnya benar. Hal tersebut berdasarkan keterangan pengacara Sudirman, Jutek Bongso.
"Setelah kami bertemu langsung ternyata tidak seperti yang kita bayangkan, tapi memang Sudirman ini agak telah pikir kemudian mentalnya tidak kuat kalau mengalami tekanan," ucap Jutek dalam keterangan tertulis, Jumat (30/8/2024).
Kondisi tersebut, kata dia, membuat Sudirman kerap berubah-ubah pikiran menuruti apa yang disuruh oleh seseorang. Karena itu pihaknya akan mengajukan pemeriksaan psikologis dan kesehatan secara independen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu contoh terbaru Sudirman tiba-tiba menulis surat ke presiden agar tidak dipindahkan dari Bandung ke Cirebon. Namun hal tersebut ternyata Sudirman disuruh oleh seseorang agar membuat surat pernyataan tersebut.
"Supaya kita tahu secara pasti sejauh mana gangguan yang dialami oleh Sudirman untuk itu kita memerlukan ahl independent. Nanti secara formal kami akan membuktikan mana pernyataan dia yang bisa dipertanggungjawabkan. Mudah-mudahan sebelum sidang (PK) hasil sudah keluar," ujarnya.
Sementara itu, KDM mengatakan akan menyiapkan seluruh kebutuhan untuk Sudirman. Termasuk dalam hal ini biaya pemeriksaan psikologis dan kesehatan
"Tadi di dalam kita sudah bertemu langsung dengan Sudirman, dan saya sudah minta maaf banget. Nanti apa isi minta maafnya biar nanti di pengadilan saja," ucapnya.
Terkait surat yang yang baru ditulis Sudirman, KDM menyerahkan sepenuhnya kepada pihak pengadilan. Ia berharap pengadilan dapat membuktikan siapa orang yang selama ini kerap menyuruh Sudirman untuk melakukan hal terduga seperti itu.
"Nanti biar Sudirman menjelaskan semuanya di pengadilan agar bisa dipertanggungjawabkan dan jangan dianggap saya cari sensasi," ujarnya.
"Sekarang kita berharap Sudirman segera pulang ke Cirebon, saya berharapnya bukan pulang ke lapas tapi pulang ke rumah. Dan nanti saya bantu menyiapkan untuk psikolog dan dokter internis," pungkasnya.
(akd/akd)