.webp)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru saja meresmikan gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Kamis (29/8/2024). Jokowi memiliki ambisi gedung ini nantinya bisa meningkatkan standar layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya di Jawa Barat (Jabar).
Saat menyampaikan sambutannya, Jokowi sempat melemparkan guyonan mengenai kondisi rumah sakit daerah di Indonesia. Ia mengaku, kerap mendapat keluhan mengenai kondisi rumah sakit, apalagi pelayanan kesehatan kelas 3 untuk masyarakat.
"Saya mendapatkan keluhan rumah sakit daerah kita itu, apalagi kalau kelas 3, gelap, gelap. Ini enggak ada (di gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSHS Bandung). Terang benderang semuanya di sini," kata Jokowi disela-sela peresmian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jokowi, kehadiran gedung baru di RSHS Bandung yang memiliki spesifikasi 8 lantai dan 490 tempat tidur bisa menjadi jawaban atas standar pelayanan kesehatan di Indonesia. Sehingga menurutnya, masyarakat tak perlu lagi berobat ke luar negeri untuk mendapat layanan kesehatan ibu dan anak yang mumpuni.
"Jadi, yang ingin bayi tabung, yang anaknya sakit, enggak usah lah kita bawa ke Singapura, kita bawa ke Malaysia, cukup di Hasan Sadikin, sudah. Semangatnya harus seperti itu, semangatnya harus kompetisi dengan negara lain," tegas Jokowi.
Di tempat yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, RSHS nantinya akan direvitalisasi untuk menambah ruang terbuka hijau. Rencananya, dari 40 gedung yang saat ini berada di lahan RSHS seluas 8,5 hektare, bakal dirampingkan menjadi 13 gedung.
"Supaya lahan hijau terbukanya naik dari 20 persen jadi 32 persen, tapi jumlah tempat tidurnya masih naik dari 892 ke 1.200an (tempat tidur)," kata Budi Gunadi di hadapan Presiden Jokowi.
Budi Gunadi pun tak menampik kondisi RSHS kerap dikeluhkan masyarakat. Bahkan, secara blak-blakan Budi menyebut keluhan itu datang dari mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil hingga Pj Gubernur Jabar saat ini Bey Machmudin.
"Kondisi RSHS ini sering dikomplen sama Pak Bey, Pak Ridwan Kamil. (Kondisinya) kotor, gelap, bau, itu katanya rumah sakit masuk enggak tahu hidup atau enggak, jadi itu komplain terus," ucapnya.
Menutup laporannya, Budi Gunadi juga menargetkan revitalisasi RSHS bisa rampung dalam kurun waktu 5 tahun dari rencana awal yang dicanangkan yaitu 17 tahun.
"Ini temen-temen sudah bikin rencana (revitalisasi) itu butuh 17 tahun, nah saya bilang 17 tahun kita keburu wafat, gimana caranya supaya lebih cepat, kita berambisi 5 tahun (revitalisasi rampung). Sehingga Bandung dan Jawa Barat nantinya punya rumah sakit yang hebat, sambil mempertahankan yang ada heritage-nya di depan. Itu nantinya lebih banyak tanaman hijaunya," pungkasnya.
(ral/dir)
