Asyiknya Malam Mingguan di WJF 2024 Sembari Menyesap Kopi

Asyiknya Malam Mingguan di WJF 2024 Sembari Menyesap Kopi

Dian Nugraha Randani - detikJabar
Sabtu, 24 Agu 2024 20:35 WIB
Stan Futarikohi, Kopi Arabika Lembang di West Java Garden Festival (WJGF) 2024
Stan Futarikohi, Kopi Arabika Lembang di West Java Garden Festival (WJGF) 2024. Foto: Dian Nugraha Ramdani
Bandung - West Java Festival 2024 berlangsung tiga hari, 23-25 Agustus 2024. Pada Sabtu (24/8/2024) malam, situasi di lokasi WJF 2024 di Gedung Sate di Jalan Diponegoro Kota Bandung ramai.

Kedatangan warga ke lokasi WJF 2024 semakin banyak sejak sore. Semakin malam, pengunjung semakin berdatangan. Mereka menghabiskan malam mingguan di Gedung Sate.

Selain bisa berkeliling ke stan-stan ratusan Usaha Mikro Kecil Menengah, pengunjung juga bisa menikmati hiburan di panggung utama dan panggung tambahan.

Panggung utama ada di depan Gedung Sate, sementara dua panggung lain ada di sayap kanan belakang gedung yang jadi lokasi job fair, dan sayap kiri gedung yang jadi lokasi West Java Garden Festival (WJGF).

Di panggung WJGF 2024 di sayap kiri Gedung Sate misalnya, malam mingguan pengunjung dihibur dengan penampilan sejumlah penyanyi. Di antaranya yang malam ini tampil adalah penyanyi Tiara Effendi, dan bintang tamu lainnya.

Lokasi panggung WJGF 2024 ada di dekat stan-stan produk perkebunan. Stan-stan di antaranya menyediakan kopi seduh. Tentu, kopi yang disajikan adalah produk olahan petani di banyak kabupaten di Jawa Barat.

Stan kopi Futarkohi, dari Lembang, Kabupaten Bandung Barat misalnya, stan ini menyediakan kopi arabika dengan berbagai olahan. Agi Yundiawan, pemilik Futarikohi mengatakan stan kopinya buka sejak kemarin dan akan selesai hari ini. WJGF memang hanya berlangsung dua hari saja.

detikJabar mencoba kopi tubruk (true brew) dengan menggunakan biji kopi jenis arabika varietas typica yang diolah secara natural, yakni dalam pengolahannya, kopi dijemur bersama cangkang tanpa dikupas terlebih dahulu.

Soal pengunjung dan pembeli di WJGF 2024, Agi mengakui ramai. "Alhamdulillah ramai," katanya.

Jika tak mau ngopi di tempat, stan ini menjual pula kopi bubuk kemasan untuk dibawa pulang. Futarikohi adalah frasa dari bahasa Jepang yang berarti 'usaha milik berdua'.

"Saya pemiliknya, tapi dulu sempat kerja sama dengan saudara," katanya.

Di Lembang, Futarikohi mengolah kopi hasil panen dengan olahan natural, honey, dan wet hull (fullywash dan semi-wash). "Varietas di kebun itu ada Typica dan Yellow Caturra," katanya.

Aceng Nurdin (27), warga Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang sengaja datang ke WJF 2024 demi terlibat dengan kegiatan tahunan itu sebagai pengunjung.

"Dari rumah tadi sore. Alhamdulillah bisa ngopi di sini, suasana Gedung Sate tetap sejuk meski ramai orang," kata Aceng. (sud/sud)



Hide Ads