.webp)
Sat Lantas Polrestabes Bandung bakal melakukan rekayasa lalu lintas saat acara West Java Festival (WJF) 2024. Rekayasa lalu lintas dilakukan ketika kepadatan lalu lintas.
Kepala Satlantas Polrestabes Bandung AKBP Eko Iskandar mengatakan untuk penutupan jalan hanya dilakukan di depan Gedung Sate. Untuk acara di kawasan Gedung Sate dilakukan pada Rabu hinggga Sabtu (21-24/8/2024), dan puncak acara di Lapang Saparua dilakukan keesokan harinya, Minggu (25/8/2024).
"Intinya gini yang di Gedung Sate yang di depanya ditutup, jadi itu sudah sering dilakukan penutupan. Kepadatan bakal terjadi biasanya di Jalan Sentot depan Museum Geologi juga, hingga Supratman," kata Eko dihubungi detikJabar via sambungan telepon, Kamis (22/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko mengaku telah menyiapkan kantong parkir bagi penonton yang ingin menyaksikan konser West Java Festival 2024. "Saparua, pelaksanaan di Lapang Saparua, parkir akan jadi masalah, tapi kantong parkir sudah disiapkan," tuturnya.
Sat Lantas Polrestabes Bandung menerjunkan 25 personsel di Gedung Sate. Sedangkan, di Lapangan Saparua sebanyak 20 personel. Pengamanan juga bakal dibantu petugas dari Dishub Kota Bandung dan Jawa Barat.
"CB yang kita terapkan situasional, di Bandung ini kita terapan situasional mengapa? Kita tidak akan tetapkan rekayasa lalu lintas dulu karena di Bandung karakteristik beda, kalau saya lakukan rekayasa malah memindahkan kemacetan ke tempat lain," kata Eko.
Pihaknya akan melakukan penutupan jalan, jika memang penonton yang datang banyak dan memadati venue konser. "Akan kita lakukan penutupan dan pengalihan, jika penilaian kita harus dialihkan.
"Imbauan kita, satu patuhi arahan petugas, jangan parkir sembarangan, berkendara dengan tertib sehingga tak timbulkan kemacetan, tidak menggunakan knalpot brong, tetap jaga keamanan dan keselamatan," pungkasnya.
(wip/sud)
